Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Laga Derby della Madonnina pada pekan ke-23 Liga Italia berakhir tanpa pemenang. AC Milan dan Inter Milan bermain imbang 1-1 di Stadion San Siro, Senin dinihari WIB, 3 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
AC Milan sempat unggul sejak menit ke-44 berkat gol dari Tijjani Reijnders, gelandang keturunan Indonesia. Namun, keunggulan tersebut sirna di menit ketiga injury time setelah bek Inter Milan, Stefan de Vrij, mencetak gol penyama kedudukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Inter Milan saat ini menempati posisi kedua klasemen dengan nilai 51 dari 22 laga, tertinggal tiga poin dari Napoli. AC Milan ada di posisi kedelapan dengan nilai 35.
Reaksi Simone Inzaghi
Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi, mengatakan bahwa hasil imbang ini meninggalkan rasa penyesalan meskipun ia memuji semangat juang timnya. "Para pemain luar biasa, mereka melampaui batas diri mereka sendiri," ujar Inzaghi kepada Sky Sports.
ia menyayangkan sejumlah insiden yang merugikan timnya, termasuk tiga kali mengenai tiang gawang, tiga gol yang dianulir, serta penalti yang tidak diberikan. "Inilah sepak bola, ada penyesalan karena kami selalu ingin menang, tapi itu tidak terjadi. Meski begitu, kami tidak menyerah menghadapi semua episode negatif ini," kata dia.
Inzaghi juga memberikan apresiasi kepada Nicola Zalewski, pemain pinjaman dari AS Roma yang baru bergabung pada Sabtu malam. "Dia masuk dengan baik, punya kualitas, dan langsung memberikan kontribusi penting," kata Inzaghi.
Zalewski merasa bahwa laga ini seperti rollercoaster baginya. "Kami berusaha keras agar saya bisa tersedia untuk pertandingan ini. Ini adalah laga yang beruntung dari beberapa sisi, tapi kami pantas mendapatkan hasil imbang ini," kata dia.
Reaksi Sergio Conceicao
Pelatih AC Milan, Sergio Conceicao, mengakui bahwa hasil imbang 1-1 adalah hasil yang adil meskipun timnya kecewa karena gagal mempertahankan keunggulan. "Kami menunjukkan sikap yang tepat di lapangan. Inter adalah tim yang sangat kuat dan sulit dikalahkan, jadi penting bagi kami untuk menahan kekuatan mereka dan memanfaatkan kelemahan mereka," ujar dia.
Pelatih AC Milan Sergio Conceicao. REUTERS/Jennifer Lorenzini
Ia menyoroti kesalahan-kesalahan kecil yang harus dibayar mahal oleh timnya. "Jelas kami kecewa karena kehilangan dua poin, tetapi jika melihat reaksi bahagia Inter di akhir laga, hasil imbang ini memang adil," katanya.
Conceicao melihat perlu perbaikan dalam beberapa aspek permainan. "Secara mental, konsistensi adalah hal yang tidak bisa dinegosiasikan. Jika tidak ada hasrat untuk bermain sepak bola, sesuatu pasti tidak beres," kata dia.
Ia menyoroti dinamika permainan tim, terutama dalam fase bertahan dan menyerang. "Fase bertahan terhubung dengan fase menyerang. Ketika Anda menyerang dengan baik dan menguasai ruang, Anda lebih siap untuk bereaksi saat kehilangan bola," kata dia.
Meskipun kecewa, Conceicao optimistis bahwa timnya akan lebih tenang setelah bursa transfer ditutup. "Pertandingan berikutnya, dengan bursa transfer sudah selesai, kami akan menghadapinya dengan kepala dingin dan bisa memulai empat bulan ke depan dengan kuat," kata dia.
REUTERS | ANTARA