Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Laga pertama uji coba Indonesia vs Timor Leste yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Kamis malam 27 Januari 2022 berakhir dengan skor 4-1. Meskipun menang, Timnas Indonesia mendapatkan banyak catatan negatif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anak asuhan Shin Tae-yong sempat tertinggal pada babak pertama. Timor Leste lebih dulu unggul lewat gol Paulo Gali Freitas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Skuad Garuda baru membalas empat gol pada babak kedua. Ricky Kambuaya mencetak gol balasan dan tendangan penalti Pratama Arhan membuat pasukan Merah Putih unggul. Dua gol lainnya tercipta berkat bunuh diri pada pemain Timor Leste.
Berikut 4 catatan yang berhasil Tempo rangkum dari pertandingan itu:
1. Perpanjang Rekor Kemenangan, Tapi...
Timnas Indonesia memperpanjang rekor kemenangan sempurna atas Timor Leste dengan total lima kemenangan. Sepanjang sejarah pertemuan kedua tim, tak pernah ada hasil imbang.
Akan tetapi rekor tersebut ternodai dengan gol Pablo Gali Freitas. Itu merupakan kedua kalinya Timor Leste mampu menjebol gawang Indonesia.
Gol pertama mereka tercipta saat kedua tim bertemu di babak penyisihan grup Piala AFF 2018. Saat itu Indonesia menang 3-1 berkat gol Alfath Fathier, Stefano Lilipaly dan Beto Goncalves, sementara gol Timnas Timor Leste diciptakan oleh Rufino Gama.
Dua gol yang bersarang ke gawang Indonesia itu menunjukkan bahwa Timor Leste telah mengalami peningkatan performa dalam beberapa tahun terakhir. Itu bahkan menjadi gol pertama yang mereka ciptakan dalam beberapa pertandingan terahir.
Pada ajang Piala AFF 2020 lalu, Timor Leste bahkan tak mencetak satu gol pun. Tergabung di Grup A, mereka menjadi juru kunci setelah menelan empat kekalahan dengan kumulasi gol 0-13.
2. Lini Depan Tumpul
Shin Tae-yong mencoba memasang Dedik Setiawan pada babak pertama dan Hanis Saghara pada babak kedua untuk menjadi ujung tombak Timnas Indonesia. Sayangnya kedua pemain belum mampu mencetak gol.
Dedik sempat membuang sejumlah peluang emas pada babak pertama. Satu tendangannya juga membentur tiang gawang Timor Leste. Sementara Hanis sebenarnya berperan pada gol keempat Indonesia. Dia mencoba berduel udara menyambut umpan silang Pratama Arhan tetapi bola justru mengenai pemain belakang Timor Leste sebelum masuk ke gawang.
Tak memiliki penyerang yang tajam merupakan masalah Timnas Indonesia sejak beberapa tahun terakhir. Apalagi Shin Tae-yong memutuskan tak memanggil sejumlah pemain naturalisasi seperti Ilija Spasojevic dan Stefano Lilipaly.
3. Lemah Hadapi Serangan Balik Cepat
Gol Pablo Gali Freitas kembali membuktikan bahwa lini belakang Timnas Indonesia lemah saat menghadapi serangan balik cepat. Hal itu sebenarnya sudah teridentifikasi pada ajang Piala AFF 2020 lalu.
Pada ajang itu, meskipun akhirnya mencapai final, gawang Timnas Indonesia hanya tak kebobolan saat bermain imbang 0-0 dengan Vietnam. Dari 13 gol yang bersarang, nyaris semuanya tercipta berkat serangan balik cepat.
4. Rekor Pemain Termuda
Pada laga malam tadi rekor pemain termuda bagi Timnas Indonesia terpecahkan. Pelakunya adalah penyerang Ronaldo Kwateh.
Ronaldo yang masuk pada awal babak kedua tercatat baru berusia 17 tahun, 3 bulan dan 8 hari. Dia memecahkan rekor pemain termuda di Timnas Indonesia yang sebelumnya dipegang oleh Asnawi Mangkualam.
Bek klub Ansan Greeners itu tercatat bermain pertama kali untuk skuad Garuda senior pada laga kontra Myanmar, 21 Maret 2017. Saat itu Asnawi baru berusia 17 tahun, 5 bulan dan 17 hari.
Posisi Asnawi sebagai pemain muda kedua di Timnas Indonesia pun kembali dipecahkan ketika Shin Tae-yong memutuskan memasukkan Marselino Ferdinan untuk menggantikan Evan Dimas. Marselino tercatat baru berusia 17 tahun, 4 bulan dan 18 hari.
Shin Tae-yong mengaku sempat marah pada para pemainnya di ruang ganti. Meskipun demikian, dia tak mau menyebutkan satu-persatu para pemain yang dinilai tampil buruk.
Dia pun menyatakan mereka harus mengevaluasi performa Timnas Indonesia pada babak pertama. Dengan performa seperti itu. dia tak yakin jika Indonesia bisa menjadi raja Asia Tenggara.
"Setelah babak pertama saya menegur keras dan marah kepada para pemain. Tapi saya rasa tidak boleh menilai pemain per kepala," ucap pelatih 52 tahun itu dalam konferensi pers setelah pertandingan.
"Performa kami di babak pertama harus dievaluasi dengan baik. Dengan performa seperti ini, tim ini tidak bisa menjadi tim terkuat di Asia Tenggara."
"Bukan hanya para pemain bertahan yang harus dievaluasi, tetapi seluruh tim kami harus dieavluasi. Saya akan mengupayakan agar kejadian seperti ini (gol Timor Leste) tidak terjadi lagi," kata dia.
Uji coba Indonesia vs Timor Leste akan digelar sebanyak dua kali. Laga kedua akan berlangsung pada Ahad, 30 Januari 2022 di tempat yang sama. Bagi Pratama Arhan cs, uji coba ini merupakan bagian dari persiapan mereka menghadapi Piala AFF U-23 yang akan digelar di Kamboja pertengahan bulan depan.
Baca: Hasil Akhir Indonesia Vs Timor Leste 4-1, Pratama Arhan Cemerlang