Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berinvestasi dan membeli klub sepak bola profesional tampaknya menjadi tren baru bagi konglomerat Asia, termasuk Indonesia. Didorong oleh gairah akan kemenangan, para pengusaha kaya raya ini berusaha memiliki saham di sejumlah klub sepak bola Eropa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebut saja Erick Thohir. Pada 2013-2018, ia membeli 70 persen saham klub besar Italia, Inter Milan. Di bawah kepemimpinannya, Inter Milan berhasil finis di urutan ke-4 Serie A musim 2016. Selain itu, dilansir dari Red Bull, Thohir juga memiliki sejumlah klub lain, seperti D.C United.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut empat klub sepak bola yang dimiliki oleh konglomerat asal Indonesia:
1. Oxford United
Setelah melepas sahamnya di Inter Milan dan D.C United, Erick Thohir kembali membeli saham klub sepak bola Oxford United pada November 2018. Seperti diberitakan Tempo, Menteri BUMN ini mengakuisisi 51 persen saham klub yang berlaga di Divisi III di Inggris tersebut pada 2021.
Erick Thohir dikenal sebagai sosok pengusaha yang senang berinvestasi di bidang olahraga. Ia disebut-sebut sangat menggemari dua cabang olahraga, yaitu sepak bola dan basket. Tak heran, jika investasi yang dilakukannya disalurkan ke dua cabang olahraga tersebut.
2. Como 1907
Como merupakan salah satu klub sepak bola yang berlaga di kasta kedua Liga Italia, Serie B. Klub yang berdiri pada 1907, Como sebelumnya terpuruk di Liga Italia kasta ketiga. Namun, pada musim 2022-2021 berhasil menjuarai kompetisi tersebut dan otomatis promosi ke Serie B.
Keberhasilan Como 1907 tak terlepas dari kontribusi pemilik sahamnya yang berasal dari Indonesia. Dia adalah Robert Budi Hartono, miliarder tembakau perusahaan Djarum. Menurut Forbes, ia dinobatkan sebagai orang terkaya di-86 di dunia dengan total kekayaan sebesar 12,6 miliar AS.
4. FC Verbroedering Dender
Nama klub tersebut memang terdengar asing di telinga pecinta sepak bola Indonesia. Namun siapa sangka, klub yang berlaga di divisi ketiga liga Belgia itu sebagian sahamnya dimiliki oleh konglomerat Indonesia, yaitu Sahar Sitorus. Pengusaha sekaligus politikus itu membeli saham FC Verbroedering Dender sejak 2018 lalu.
5. Tranmere Rovers
Konglomerat Indonesia lainnya yang memiliki klub Eropa adalah Wandi Wanandi dari Santini Group. Dia memiliki saham di klub kasta keempat Liga Inggris bernama Tranmere Rovers. Sejak 2019, Wandi dan grup perusahaannya membeli Tranmere. Kini, klub tersebut punya peluang besar untuk promosi ke League One atau divisi ketiga Liga Inggris.
HARIS SETYAWAN