Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penggemar sepak bola tanah air tentu tak asing dengan Saktiawan Sinaga, striker legendaris PSMS Medan dan juga pernah memperkuat Timnas Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika mengingat Saktiawan Sinaga tentu para pecinta sepak bola Indonesia, khususnya fans PSMS Medan, akan mengingat terakhir kali Ayam Kinantan mampu bersaing di papan atas pada tahun 2007. Pada Liga Indonesia musim 2007/08, PSMS Medan berhasil melaju hingga ke babak final usai menyingkirkan Persipura Jayapura di babak semifinal lewat babak adu penalti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saktiawan Sinaga menjadi penendang terakhir dalam babak adu penalti tersebut dan membawa PSMS Medan melenggang ke babak final Liga Indonesia 2007/08. Sayang sekali PSMS Medan harus menelan kekalahan dari Sriwijaya FC dengan skor 3-1 dan gagal mengangkat trofi juara.
Itulah kisah kejayaan yang bisa dibilang terakhir kalinya dapat disaksikan oleh para pecinta PSMS Medan. Saktiawan Sinaga menjadi salah satu bagian dari skuat saat itu, yang masih aktif beredar di sepak bola nasional hingga saat ini.
Tidak hanya berpengalaman di sejumlah klub-klub sepak bola Indonesia, Saktiawan juga punya pengalaman panjang di Timnas Indonesia, baik itu kategori usia muda atau senior.
Memulai debutnya di Timnas Indonesia senior pada kompetisi Piala AFF 2004, Saktiawan Sinaga kembali dipanggil untuk Piala AFF 2007. Saat itu, ia mampu mencetak dua gol ke gawang Laos dan Vietnam. Sayang Timnas Indonesia saat itu gagal ke babak semifinal Piala AFF 2007.
Jejak Kiprah Sektiawan
Setelah mengantarkan PSMS Medan ke final Liga Indonesia 2007/08, Saktiawan Sinaga memilih hengkang ke Persik Kediri. Bahkan di Persik Kediri, pada 2009, Saktiawan punya kisah menarik tersendiri.
Pada Mei 2009, ketika Persik Kediri menghadapi Persija Jakarta, Saktiawan tiba-tiba tak sadarkan diri dan terbaring di atas lapangan. Setelah pingsan selama sekitar dua menit, dia dibawa ke rumah sakit terdekat.
Menurut berbagai laporan, Saktiawan Sinaga mengaku kolesterol tinggi sehingga kinerja jantung tidak maksimal saat pertandingan. Hal itu juga dikarenakan kesukaannya pada belut.
Setelah Persik kediri, pada tahun 2010, Saktiawan kembali ke tanah Sumatera membela Semen Padang. Dari 28 penampilan, dia berhasil cetak empat gol saat itu.
Hanya setahun, dia pun bergabung ke Mitra Kukar pada musim 2011/12. Di Mitra Kukar pun juga hanya semusim dan dia kembali lagi membela PSMS Medan, tapi untuk kompetisi IPL (turnamen tandingan ISL saat dualisme di tahun 2012 lalu).
Setelah PSMS IPL dibubarkan, Saktiawan Sinaga merapat ke PSS Sleman dan kemudian Pusamania Borneo sebelum merantau jauh ke Persiwa Wamena pada tahun 2018 lalu.
Kabar Terkini Saktiawan Sinaga
Berbagai media olahraga memberitakan bahwa Saktiawan Sinaga mengikuti seleksi skuat PSMS Medan untuk Liga 2 2019 beberapa bulan lalu. Dan hal itu memang benar adanya.
Namun ketika Liga 2 2019 segera bergulir, Saktiawan Sinaga kembali menghilang dan tak pernah lagi tampak di lapangan latihan bersama para pemain PSMS Medan lainnya.
Ternyata setelah ditelusuri, Saktiawan Sinaga memang memilih membatalkan niatnya kembali gabung PSMS Medan karena beberapa alasan tertentu. Kini dia punya kesibukan lain.
"Kesibukan saya sekarang melatih anak-anak. Kita juga punya Sekolah Sepak Bola (SSB) bernama Super Sakti26. Jika ada latihan, saya juga ikut untuk menjaga kebugaran agar sehat," ucap Saktiawan kepada Indosport.
Meski belum memastikan kapan pensiun, Saktiawan Sinaga juga menyebut dirinya akan segera mengambil lisensi kepelatihan B. Saat ini, dirinya mengantongi lisensi kepelatihan C.
INDOSPORT