Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Manchester City, Pep Guardiola, menyerukan perbaikan signifikan dari timnya saat musim memasuki fase krusial. Hal itu ia sampaikan setelah timnya kalah 0-1 di kandang Nottingham Forest pada pekan ke-28 Liga Inggris, Sabtu, 8 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Pep Guardiola, kekalahan itu menjadi alarm bagi timnya. Dengan 10 pertandingan tersisa, Man City memerlukan penampilan yang lebih baik untuk memastikan tempat di Liga Champions musim depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Man City masih berada di posisi keempat klasemen Liga Inggris. Namun, posisinya bisa disalip Chelsea yang hanya terpaut satu angka dan belum memainkan laga pekan ke-28.
Manchester City gagal meraih poin saat bertandang ke markas Nottingham Forest setelah Callum Hudson-Odoi mencetak gol kemenangan di menit ke-83. Gol tersebut lahir dari transisi cepat tuan rumah yang tidak mampu diantisipasi dengan baik oleh lini belakang City.
Guardiola mengakui bahwa pertandingan itu ditentukan oleh margin yang sangat tipis. "Inilah sepak bola, terkadang satu momen bisa memutuskan hasil akhir," kata dia. "Kami kehilangan bola di area berbahaya, dan mereka langsung memanfaatkannya untuk mencetak gol."
Guardiola juga menyoroti kurangnya ketajaman timnya di sepertiga akhir lapangan. Meskipun City mendominasi penguasaan bola dan menciptakan peluang, mereka gagal mencetak gol. "Proses kami sedikit lambat. Kami kesulitan menciptakan peluang bersih, tetapi saya juga memberikan apresiasi kepada Forest karena mereka bertahan dengan sangat baik," kata dia.
Ia menilai timnya mampu menghadapi tekanan lawan, tapi gagal menampilkan performa terbaik saat menyerang. "Kami mengontrol ancaman utama mereka dengan bola-bola panjang ke Chris Wood, tapi ketika kami mencapai sepertiga akhir, kami tidak cukup tajam untuk menyelesaikan aksi," kata dia.
Guardiola menegaskan bahwa sisa musim ini akan menjadi ujian besar bagi Manchester City. Untuk memastikan tiket Liga Champions ke-15 secara berturut-turut, timnya harus meningkatkan performa dan konsistensi. "Kami harus memenangkan banyak pertandingan jika ingin lolos ke Liga Champions musim depan. Ini sangat sederhana: jika kami tidak menang cukup sering, ini akan menjadi pertarungan hingga akhir," ujarnya.
Ia berharap timnya mampu meraih hasil terbaik dalam laga sisa nanti. “Kami memiliki 10 pertandingan tersisa, dimulai dengan Brighton pekan depan, kemudian jeda internasional. Setelah itu, kita akan lihat apa yang terjadi," kata Guardiola.
Guardiola juga menyoroti pentingnya mentalitas juara dalam sisa musim ini. "Setiap pertandingan adalah final bagi kami. Jika kami ingin tetap kompetitif, kami harus bermain seperti tim yang haus akan kemenangan," kata dia.
Guardiola juga menekankan bahwa solusi untuk masalah timnya tidak akan datang begitu saja. "Anda harus menemukannya sendiri. Anda harus berusaha lebih keras, bermain lebih baik, dan mencari cara untuk memecahkan masalah. Itu tidak akan jatuh dari langit," katanya.
Meski City berhasil mengontrol sebagian besar jalannya pertandingan melawan Forest, Guardiola mengakui ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki. Transisi timnya dinilai terlalu lambat, terutama saat memindahkan bola dari satu sisi ke sisi lain. "Untuk menembus garis pertahanan lawan, Anda harus memindahkan bola sedikit ke kiri, lalu cepat ke kanan. Semua proses itu tidak secepat yang seharusnya," kata dia.
Ia menilai lini tengah kami juga terlalu lambat. “Dan ketika kami mencapai sepertiga akhir, kami tidak cukup efektif untuk menyelesaikan aksi," kata dia.
Namun, Guardiola tetap memberikan pujian kepada para pemainnya atas kerja keras mereka selama 90 menit. "Semua pemain terhubung dengan baik, dan kami mengontrol ancaman utama Forest. Namun, detail-detail kecil seperti kecepatan transisi dan penyelesaian akhir membuat perbedaan besar," kata dia.
REUTERS