Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Liga Indonesia

Arema FC Tanggapi Akses Keluar Stadion Kanjuruhan yang Disebut Tertutup Saat Ricuh

Manajemen Arema FC enggan berspekulasi ihwal akses keluar Stadion Kanjuruhan yang tertutup saat terjadi insiden di lapangan

3 Oktober 2022 | 19.32 WIB

Presiden Klub Arema FC Gilang Widya Pramana saat memberi keterangan dalam jump pers di kantor Arema FC, Jalan Mayjen Panjaitan, Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur, Senin, 3 Oktober 2022. TEMPO/Abdi Purmono
Perbesar
Presiden Klub Arema FC Gilang Widya Pramana saat memberi keterangan dalam jump pers di kantor Arema FC, Jalan Mayjen Panjaitan, Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur, Senin, 3 Oktober 2022. TEMPO/Abdi Purmono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Malang - Manajemen klub Arema FC meminta publik untuk menunggu ihwal insiden tertutupnya sejumlah pintu keluar Stadion Kanjuruhan. Insiden terjebaknya para penonton di dalam stadion karena akses yang ditutup ramai di media sosial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Hal itu disampaikan oleh sejumlah korban yang selamat dari tragedi Kanjuruhan. Korban mengaku beberapa pintu keluar stadion tertutup saat pecah kericuhan pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022, usai Arema FC vs Persebaya Surabaya. Tertutupnya sejumlah pintu keluar membuat ribuan suporter tuan rumah yang berjuluk Aremania kesulitan menyelamatkan diri dari paparan gas air mata yang dilepaskan petugas keamanan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana mengatakan manajemen Arema FC sangat kooperatif dan sepenuhnya mendukung proses investigasi yang dilakukan pemerintah maupun pihak lain.  

“Kami sangat terbuka untuk diinvestigasi. Kami dukung investigasi sampai ke akar-akarnya,” kata Gilang, saat ditanya perihal tertutupnya sejumlah pintu keluar dalam jumpa pers di kantor Arema FC, Kota Malang, Jawa Timur, Senin, 3 Oktober 2022.

Media Officer Arema FC Sudarmaji menambahkan kabar sejumlah pintu Stadion Kanjuruhan yang tertutup masih diinvestigasi. Manajemen Arema tak mau berspekulasi sebelum hasil investigasi keluar sehingga Arema belum bisa memverikasi pengakuan suporter tersebut. 

“Itu bagian dari proses investigasi. Jadi ditunggu saja, apakah benar-benar pintu ditutup atau dibuka. Karena itu kami menghormati dan menghargai investigasi yang sedang berjalan,” kata Sudarmaji. 

Sudarmaji menyatakan manajemen Arema FC hanya bisa pasrah dan menyerahkan semuanya kepada tim investigator. Sedangkan manajemen Arema lebih fokus pada penangangan korban.

"Sekali lagi, manajemen Arema FC fokus pada tanggap darurat yang direkomendasikan kepada kami. Jadi kami lagi fokus menangani korban,” kata Sudarmaji. 

Selain itu, manajemen Arema FC siap menerima sanksi atau hukuman apa pun yang diberikan oleh PSSI maupun pemerintah. Manajemen klub berlambang singa itu pun menyatakan bertanggung jawab penuh atas kerusuhan yang terjadi di dalam dan di luar Stadion Kanjuruhan. 

Duel Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 Indonesia pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022 berakhir ricuh. Kericuhan di dalam stadion yang melibatkan aparat tersebut mengakibatkan korban meninggal 125 orang dan ratusan lainnya mengalami luka-luka. 

ABDI PURMONO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus