Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Palembang – Delapan hari menjelang perhelatan Asian Games 2018, tim sepak takraw belum bisa mencoba dan beradaptasi dengan lapangan. Arena buat pertandingan yang berada di Palembang belum selesai dikerjakan.
"Kita sudah menghubungi panitia, tapi kabar yang kita dapat seperti itu,” kata Pelatih Takraw Indonesia Asri Syam, Jumat, 10 Agustus 2018.
Dari pantauan Tempo di arena takraw memang lapangan belum siap untuk digunakan. Area bangunan yang luasnya mencapai 3.500 meter persegi itu masih dipenuhi oleh para pekerja yang tak henti membawa peralatan dan berupaya memasangkannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hasil kerja mereka yang paling jelas adalah tiga karpet lapangan berwarna cokelat yang sudah terbentang. Juga barisan kursi berwarna kuning dan merah berkapasitas 2.500 tempat duduk. Untuk pencahayaan, para pekerja masih meningkatkan ligthing dari 800 lux ke 1300 lux. Saat ditanya kapan selesai, para pekerja hanya menjawab segera.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Asri, adaptasi lapangan sangat diperlukan oleh timnya. “Kita harus adaptasi lebih cepat dengan atmosfir lapangan, dari pencahayaan lampu, kondisi karpet, bola dan net daripada negara lain, mumpung tuan rumah,” ujar Asri Syam, Jum’at 10 Agustus 2018.
Asri, yang ikut mengantar Tim Takraw Indonesia mendapat Medali Perak pada Sea Games 2017, mengatakan, dia akan mengajak rombongannya ke Palembang tanggal 12 Agustus 2018 nanti. “Tanggal 13 Agustus 2018 kita ingin latihan di lokasi itu, minimal adaptasi dengan cahaya di lokasi takraw Palembang,” tegasnya.
Ihwal adaptasi bola takraw dan net yang digunakan di Palembang, tim-nya sudah mencoba adaptasi dengan cara menggunakan standar yang sama saat latihan saat ini di Stadion Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat.
“Bola dan net diimpor dari Thailand, kita sudah tahu, makanya kita sudah latihan terus menggunakan itu dan tak ada masalah,” kata Asri Syam.
Pada sepak takraw Asian Games 2018 ini, Indonesia menurunkan dua tim puteri dan empat tim putera. Target yang diusung pun tak kepalang tanggung: medali emas.
“Tim Takraw Thailand memang masih menjadi perhatian kita, tim mereka kuat. Tim Takraw Korea dan Tim Takraw Malaysia juga tak kalah kuat untuk memperebutkan medali emas itu,” kata Asri.
Supaya mengungguli tim negara di atas, Asri Syam sudah membuat strategi khusus. Timnya juga sudah mengantongi kelebihan dan kelemahan musuh melalui video pertandingan musuh sebelumnya. “Kita sudah siap bertarung, tinggal adaptasi dengan lokasi lapangan takraw di Palembang,” ujarnya.
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PB PSTI) Aswani Rahman juga tak kalah optimistis dengan Tim Takraw Indonesia. Dia mengaku sudah paham betul dengan kekuatan Tim Takraw Indonesia. “Tim kita bisa bersaing dengan tim kuat dari negara Thailand, Korea, Cina, Myanmar dan Malaysia kok,” katanya.
Dia yakin peluang terbesar meraih emas datang dari nomor regu putra dan kuadran putra. Untuk mencapai target itu, dia mengatakan Tim Takraw Indonesia sudah melakukan training camp di Thailand, dan latihan di Sukabumi. “Sekarang latihan di Stadion Cendrawasih, Cengkareng,” katanya.
Dia juga menegaskan, langkah persiapan menuju emas itu tinggal satu, yakni latihan di lokasi pertandingan sepak takraw di Palembang. “Kita penting duluan ke sana, supaya bisa adaptasi,” katanya. Dia menghimbau kepada panitia Asian Games 2018 agar lokasi itu segera diselesaikan biar bisa dipakai latihan.
AHMAD SUPARDI