Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gelaran Liga 1 Indonesia telah bergulir, dalam musim ini selain format kompetisi, terdapat pula perubahan dalam aspek markas atau kandang para klub peserta Liga 1 Indonesia. Salah satu klub yang memutuskan untuk mengubah homebase, yakni Persija Jakarta. Setelah melakoni laga pekan pertama melawan PSM Makassar di Stadion Utama Gelora Bung Karno atau SUGBK dalam laga kandang. Namun demikian, dapat dipastikan bahwa SUGBK bukanlah markas atau homebase Persija Jakarta.
Dalam memilih markas, Persija Jakarta sempat mengalami kendala, karena dua stadion yang berada di Jakarta, yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno atau SUGBK dan Jakarta International Stadium atau JIS tidak dapat digunakan.
Dilansir dari berbagai sumber, SUGBK disinyalir tidak dapat digunakan sebagai markas Persija. Sebab, di tahun politik jelang pemilu, akan banyak agenda politik yang diselenggarakan di sana. Sementara itu, JIS belum dapat digunakan sebagai markas utama Persija Jakarta. Sebab, ada permasalahan kontrak dan biaya dengan PT Jakarta Propertindo atau Jakpro sebagai pengelola Jakarta International Stadium.
Dengan tidak tersedianya kedua stadion tersebut, maka seperti dilansir dari laman transfermarkt.com, Persija Jakarta menggunakan Stadion Patriot Candrabhaga untuk mengarungi Liga 1 Indonesia musim 2023/2024. Namun demikian, Jakpro berharap bahwa musim depan JIS dapat digunakan sebagai markas utama Persija Jakarta.
Meskipun begitu, Persija Jakarta pada kurun waktu 2018 hingga saat ini tidak memiliki markas tetap. Seperti dilansir dari berbagai sumber, berikut deretan stadion yang pernah menjadi markas utama Persija Jakarta.
Stadion VIJ
Stadion VIJ atau Voetbalbond Indonesia Jacatra merupakan saksi bisu kelahiran Persija Jakarta. Stadion yang berada di kawasan Petojo, Jakarta Pusat tersebut dibangun pada 1928 oleh salah satu pahlawan perjuangan Indonesia, MH Thamrin. Kehadiran stadion yang direnovasi oleh Thamrin dengan biaya sebesar 2000 gulden tersebut ditujukan agar pemuda Indonesia pada saat itu memiliki stadion layak pakai untuk menggelar kompetisi sepak bola yang pada saat itu digunakan untuk melakukan perlawanan terhadap penindasan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial.
Stadion IKADA
Persija Jakarta pernah menjadikan Stadion IKADA atau Ikatan Atletik Djakarta sebagai markas utama pada saat masa kemerdekaan Indonesia. Seperti dilansir dari laman museumnusantara.com, stadion yang digunakan untuk Rapat Raksasa tersebut digunakan oleh Persija Jakarta setelah klub sepak bola peserta BVO atau Batavia Voetbal Organisatie bubar karena Indonesia telah merdeka.
Stadion Menteng
Persija Jakarta kembali pindah markas utama pada 1958, setelah Stadion atau Lapangan IKADA dijadikan sebagai kompleks kawasan Monumen Nasional atau Monas. Mulai 1960, Persija Jakarta menempati markas baru di Stadion Menteng yang diberikan langsung oleh Presiden Soekarno. Namun demikian, seperti dilansir dari laman datatempo.co, Persija Jakarta harus meninggalkan Stadion Menteng setelah stadion tersebut digusur pada 2006 untuk dijadikan Taman Menteng.
Stadion Lebak Bulus
Setelah berpindah dari Stadion Menteng mulai 2006, Persija Jakarta menempati Stadion Lebak Bulus. Namun demikian, Persija Jakarta harus kembali pindah dari Stadion Lebak Bulus setelah mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memutuskan untuk menjadikan Stadion Lebak Bulus sebagai Depo MRT Lebak Bulus.
Stadion Gelora Bung Karno
Setelah terpaksa pindah dari Stadion Lebak Bulus, Persija Jakarta pernah menjadikan Stadion Utama Gelora Bung Karno atau SUGBK sebagai markas utama. Namun demikian, Persija Jakarta harus mulai untuk mencari pengganti Stadion GBK setelah stadion tersebut mengalami renovasi pada 2018 untuk persiapan Asian Games. Meskipun demikian, pada laga pekan pertama Liga 1 Indonesia 2023/2024, Persija Jakarta masih dapat menggunakan SUGBK dalam laga melawan PSM Makassar.
Pilihan Editor: Jubir Anies Sebut Jakpro Tak Diajak saat Inspeksi JIS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini