Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ibu Nicolo Zaniolo, Francesca Costa, mengonfirmasi bahwa AS Roma ingin menjual pemain internasional Italia itu setahun yang lalu seharga 50 juta euro atau sekitar Rp 814 miliar. Costa mengakui AC Milan dan Tottenham Hotspur telah mengajukan penawaran pada Januari lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Zaniolo bergabung dengan klub Liga Turki Galatasaray dari Roma seharga 29,5 juta atau sekitar Rp 480,3 miliar termasuk tambahan pada bulan Februari. Dia telah meminta untuk meninggalkan klub pada jendela transfer Januari lalu, menolak tawaran dari Bournemouth.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam wawancara dengan Il Corriere dello Sport, Costa menjelaskan apa yang ada di balik keluarnya Zaniolo dari Roma. Ia mengungkapkan bahwa semuanya dimulai setahun yang lalu.
Zaniolo mencetak gol kemenangan di final Liga Konferensi pada musim 2021-2022. “Kegembiraan yang luar biasa, membuat saya menangis ketika membicarakannya,” kata Costa. “Kami sangat senang. Mimpi yang menebus banyak kekecewaan.”
“Kemudian, kami memiliki kesempatan untuk berganti klub (di musim panas). Kami berbicara dengan klub yang mengatakan dia bisa pergi dengan harga 50 juta atau 60 juta euro,” ia melanjutkan. “Dia tidak menerima tawaran seperti itu, jadi dia tetap di klub dan dia senang karenanya. Namun, dia mengharapkan perpanjangan kontrak sesuai dengan evaluasi.”
Sang ibu mengatakan Roma tidak pernah menawari Zaniolo perpanjangan kontrak. “Tidak seperti rekan setimnya yang lain. Tapi itu bukan tentang uang. Nicolo menyadari dia bukan lagi bagian dari proyek. Roma mengatakan kepadanya bahwa mereka ingin menjualnya pada bulan Juni, jadi dia merasa telah disingkirkan.”
“Dikatakan bahwa dia menolak bermain untuk Roma, bahwa dia adalah seorang pengkhianat. Orang tidak tahu dia bermain dengan suntikan karena cedera bahu.”
“Klub itu tidak benar, tapi dia benar-benar merasa tidak enak. Ketika dia tidak dipanggil melawan Fiorentina, dia gemetar. Dokter membuktikannya. Saya tidak tahu apakah itu flu atau stres, tetapi dia tidak baik-baik saja.”
Zaniolo tidak berlatih dengan tim di hari-hari terakhir jendela transfer Januari, memberikan sertifikat medis. Dia tidak dipanggil untuk pertandingan melawan Spezia dan Napoli di Liga Italia Serie A. Zaniolo dan keluarganya kembali ke La Spezia pada hari-hari terakhir bulan Januari setelah diancam oleh penggemar Roma. “Kami menjadi cemas karena, pada hari-hari sebelumnya, mereka telah menulis apa pun kepada kami, hinaan, ancaman. Kami ketakutan, itu adalah situasi yang tak tertahankan.”
Pemain AS Roma, Nicolo Zaniolo dan Tottenham Hotspur, Cristian Romero berebut bola dalam laga pramusim di Stadion Sammy Ofer, Haifa, Israel, 30 Juli 2022. Pertandingan ini menjadi laga pramusim terakhir Tottenham sebelum mereka menjalani laga perdana di Liga Inggris menjamu Southampton pada 6 Agustus nanti. REUTERS/Ammar Awad
Milan dan Roma sedang dalam pembicaraan pada Januari lalu, seperti yang dikonfirmasi oleh ibu Zaniolo, tetapi tidak mencapai kesepakatan dengan Giallorossi sementara sang striker menolak Bournemouth.
“Nicolo akan menurunkan gajinya atau meminta uang yang sama yang dia peroleh di Roma ke Milan atau Tottenham. Namun, klub-klub ini tidak mencapai kesepakatan dengan Roma. Lalu ada Bournemouth, yang tidak menawarkan 5 juta euro per musim. Itu tidak benar."
Kemudian tawaran Galatasaray datang. “Itu hampir merupakan pilihan langsung karena mereka membuat kami merasakan kepercayaan. Mereka menginginkan Nicolo dan tidak sulit menemukan kesepakatan,” katanya.
FOOTBALL ITALIA