Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengadakan rapat dengar pendapat dengan Komisi X atau Komisi Olahraga DPR untuk membahas permohonan pemberian status warga negara Indonesia (WNI) untuk proses naturalisasi tiga pemain sepak bola. Ketiganya adalah Ole Lennard Ter Haar Romenij, Tim Henri Victor Geypens, dan Dion Wilhelmus Eddy Markx.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam rapat dengar pendapat tersebut, Tim dan Dion yang sama-sama berusia 19 tahun itu bergabung dalam rapat secara daring. Sementara Ole tak tampak hadir dalam rapat secara daring maupun luring.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Di usia yang terbilang muda ini, tentu masih ada ruang dan waktu bagi Ole untuk mengembangkan potensinya dalam dua sampai tiga tahun ke depan. Hal ini membuatnya akan masuk dalam proyek jangka pendek maupun jangka panjang timnas Indonesia dalam mencapai misi lolos World Cup 2026. Mencapai target yang lebih baik di Asian Cup 2027 dibandingkan edisi sebelumnya yang mencapai 16 besar ataupun ajang World Cup Qualifiers 2030 serta Asian Cup 2031 nanti,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo di Ruang Komisi X DPR, Senayan, Senin, 3 Februari 2025.
Dito menuturkan, dilihat dari statistik penampilannya, Ole juga mendapatkan menit bermain yang baik bersama klub-klubnya terdahulu di Eredivisie bersama FC Utrecht, FC Emmen, NEC Nijmegen dan Willem II Tilburg. Hal itu, kata dia, sehingga bukan menjadi masalah untuk mencapai peak dalam match fitness-nya.
“Ole kini bermain di EFL Championship bersama Oxford United. Jam terbang atau bermain di level yang sangat kompetitif ini tentu menjadi kredit tersendiri baginya untuk berbagi pengalaman dengan striker yang dimiliki Indonesia ketika bermain di Tim Nasional Indonesia nanti,” katanya.
Sedangkan pemberdayaan untuk target jangka panjang (di atas 5 tahun), kata dia, Ole Romenij diproyeksikan untuk lolos Kualifikasi Piala Dunia 2030 pada tahun 2028 dan 2029, lolos Piala Dunia 2030 dan peringkat 50 Besar.
Dito menuturkan silsilah keluarga Ole, pemain sepak bola Belanda kelahiran 20 Juni 2000, memiliki keturunan Indonesia dari nenek pihak ibu. Ia mengatakan neneknya bernama Helene Wilhelmina Degenaars ter Haar Romenij, lahir di Medan, 2 April 1923.
“Ayahnya bernama Petrus Gerardus Wilhelmus Burgers, lahir di Wijchen, 16 Mei 1959. Ibunya bernama Catherine Frederique ter Haar Romenij, lahir di Haarlem, 24 Juni 1963,” katanya.
Salah satu pencapaian besar dalam karier pemilik nomor punggung 11 ini adalah memenangkan gelar juara liga kedua Belanda bersama FC Emmen pada 2022. Performanya yang impresif membuat FC Utrecht tertarik untuk merekrutnya pada musim 2023/2024. Hingga saat ini, Romeny telah tampil sebanyak 18 kali untuk FC Utrecht dengan catatan 1 gol.
Ole Romeny bergabung dengan FC Utrecht pada musim panas 2023 dengan status bebas transfer dari sesama klub Liga Belanda FC Emmen. Dia mencatat 28 penampilan pada ajang Liga Belanda dan menyumbangkan total tiga gol dari 1.239 menit bermain sebelum akhirnya pindah ke Oxford United FC pada bursa transfer musim dingin 2024-2025, 5 Januari lalu.
Pilihan Editor: PSSI Tunjuk Kurniawan Dwi Yulianto sebagai Asisten Pelatih Timnas Indonesia U-20
Foto 
