Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Barcelona yang dikalahkan Valencia 2-1 pada babak final Copa del Rey atau Piala Raja Spanyol di Stadion Benito Villamarin, Sevilla, dinihari tadi, Minggu 26 Mei 2019, maupun Manchester United yang hanya finis di peringkat keenam Liga Primer Inggris 2018-2019 tak punya lagi bek tengah superkuat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Soliditas Gerard Pique semakin menurun di depan gawang Barcelona. Clement Lenglet mungkin akan semakin kerepotan mendampingi Pique sebagai poros pertahanan Barca pada mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apalagi Manchester United. Tak ada yang benar-benar memuaskan sejauh ini pada kiprah musim 2018-2019. Victor Lindelof, Eric Bailly, Chris Smalling, Phil Jones, dan Marcos Rojo bergantian menjadi bagian dari instabilitas lini pertahanan Setan Merah selama ini.
Dari segi pasar, performa mereka juga tidak mengangkat pamor klub. Karena itu dibutuhkan suntikan darah baru.
Adapun darah segar, baik dari segi perbaikan kinerja di lapangan maupun pembaruan nilai komersial klub, di jantung pertahanan Manchester United atau Barcelona ini bisa bernama Matthijs de Ligt.
Dari segi pasar, sudah jelas anak-anak muda dari Ajax Amsterdam selepas mereka mencuri perhatian ketika bisa mencapai semifinal Liga Champions dan memborong dua gelar di Liga Belanda sedang menjadi primadona bursa transfer pemain di Eropa.
Dari segi kualitas juga sangat menjanjikan. Salah satu buktinya adalah pada usia 19 tahun, Matthijs de Ligt sudah menjadi bek tengah sekaligus kapten Ajax Amsterdam dan pemain inti tim nasional Belanda.
Matthijs de Ligt mengingatkan pada bek-bek tengah dari Belanda yang pada masa lampau menjadi tulang punggung Manchester United dan Barcelona, yaitu Jaap Stamp serta Ronald Koeman.
Untuk mempertegaskan bek tengah Belanda ini adalah kehadiran Virgil van Djik di Liverpool yang sekarang sedang bersiap-siap untuk tampil pada final Liga Champions di Madrid, 1 Juni 2019, melawan Tottenham Hotspur.
Jadi tak heran kalau sekarang Manchester United dan Barcelona sekarang seperti sedang bersaing ketat untuk bisa mendapatkan bek tengah Belanda ini.
Kabar terakhir dari media di Spanyol, Manchester United yang diprediksi sudah sangat dekat untuk mendapatkan Matthijs de Ligt.
Sebelumnya, Barcelona yang difavoritkan untuk mendapatkan pemain berusia 19 tahun ini. Pasalnya, Barca sudah mendapat rekannya di Ajax, yaitu gelandang Frenkie de Jong, dengan harga transfer 65 juta pound sterling atau sekitar Rp 1,18 triliun. Barca dikabarkan sudah siap mengajukan tawaran untuk De Ligt kepada Ajax dengan harga 61,7 juta pound. Tapi, Barca kemudian gamang karena Mino Raiola, salah satu dari agen pemain papan atas di Eropa dan dunia, meminta komisi 20 persen untuk pemain yang dikelolanya tersebut.
Tapi, sekarang stasiun radio di Catalan, RAC1, memberitakan Manchester United yang kini berpeluang besar mendapatkan De Ligt. Ada kabar proses kesepakatan memang belum tuntas, tapi bintang muda Belanda ini mendapatkan tawaran yang sulit untuk ditolak oleh dirinya maupun Raiola.
Sampai pekan lalu, De Ligt dikabarkan masih tetap tertarik dengan Manchester United meski klub ini gagal menembus zona Liga Champions musim depan.
Hal itu bisa saja terjadi karena kemungkinan dalam proses negosiasi kesepakatan, Manchester United akan berusaha keras meyakinkan bahwa De Ligt adalah bagian dari proyek masa depan Setan Merah yang diarsiteki pelatih Ole Gunnar Solskjaer.
Bagaimana dengan Barcelona? “Adalah menyenangkan kalau bisa bermain bersama lagi dengan Frenkie (de Jong). Tapi, saya tidak tahu jika hal itu akan terjadi,” kata De Ligt, seperti dikutip dari Metro.co.uk.
Jika Manchester United atau Barcelona pada akhirnya gagal merekrut De Ligt, Liverpool, Manchester City, dan Paris Saint-Germain sudah siap melamar Matthijs de Ligt, bek tengah Belanda ini.
---