Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong buka suara soal kabar menanggapi rumor yang menyorotnya. Ia merasa perlu menanggapi adanya penyebaran cerita yang tidak benar di seputar pemecatan dirinya sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum memuat bantahan tersebut dalam akun resmi Instagramnya @shintaeyong7777, STY mengawalinya dengan menyapa penggemar sepak bola Indonesia dan mengingat kembali penggemar yang mengiringi kepulangannya di bandara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Halo, semuanya, saya telah kembali dengan selamat ke Korea dan menikmati liburan Tahun Baru Imlek yang menyenangkan berkat dukungan dangan dari penggemar Indonesia. Saya masih ingat keramahtamahan yang saya terima di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta," kata Shin Tae-yong.
"Saya kembali tanpa bekomentar apapun karena saya mencinta Indonesia dan sepak bola Indonesia. Namun, beberapa media Indonesia masih menyebarkan berita yang tidak bebar," kata dia.
Shin Tae-yong menambahkan, “Saya ingin menegaskan sekali lagi bahwa tidak ada satu pun dari rumor yang beredar saat ini yang benar. Jika situasi seperti ini terus berlanjut, maka lain kali tidak akan berakhir semudah ini.”
"Terakhir, saya ingin bertanya kepada mereka yang menyerang saya dengan cerita tidak benar. Apakah tujuanmu ingin menghancurkan kehormatan yang telah sepakbola Indonesia dan saya raih? apakah itu akan membantu sepakbola Indonesia,” tutur pelatih berusia 54 tahun tersebut.
Klaim Football Institute dan Drone Emprit
Sebelumnya, pendiri Football Institute Budi Setiawan menduga Shin Tae-yong menggunakan buzzer atau pendengung dari temuan drone emprit di media sosial. Football Institute menganalisis terdapat akun bot yang terorganisasi untuk menyuarakan dukungan ke STY yang dipecat oleh PSSI pada 6 Januari.
"Dari riset ini membuktikan tagar #STYstay itu menggunakan buzzer. Hasil riset ini hampir sama dengan riset Football Institute yang menyebutkan ada kepentingan lain di luar sepak bola," kata Budi pada Kamis, 30 Januari 2025.
Budi mengatakan terdapat motif tertentu di balik ramainya cuitan dan dukungan STY hingga membuat iklim sepak bola di Indonesia sudah tidak sehat karena banyaknya penggiringan opini. "Padahal sudah dijelaskan, ini soal pertimbangan (pemecatan) tapi masih ramai, itu patut dicurigai ada yang menciptakan isu (di media sosial)," kata Budi.
Analis media sosial Drone Emprit Slovenia Istiani mengatakan pembicaraan media sosial terbagi tiga kategori menanggapi pemecatan STY. Pertama, kategori narasi pro Shin Tae-yong. Kedua, kontra Shin Tae-yong . Ketiga, narasi media dan akun info.
Slovenia menguraikan bahwa terdapat total 6.090 artikel lalu 18.156 mention, dan dibicarakan di media sosial sebanyak 14.478 mention mengenai isu pemecatan STY.
Slovenia menyoroti ada tagar #STYstay yang cukup masif di media sosial X. Selain dicuitkan akun organik dan publik, tagar ini dicuitkan akun bot. Drone Emprit mencurigai akun bot ini terorganisir dengan narasi yang sama.
ANTARA | INSTAGRAM