Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemain sepak bola internasional Aljazair Youcef Atal telah dijatuhi hukuman percobaan delapan bulan penjara dan denda 45.000 euro oleh pengadilan di Nice, Prancis, karena mengunggah ulang di media sosial tentang perang Israel Hamas. Pengadilan menyatakan unggahan ulang di media sosial memicu kebencian atas dasar agama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Atal, yang telah berada di Nice sejak 2018, diskors oleh klub Ligue 1 Prancis tersebut pada Oktober lalu setelah unggahan media sosial yang dia hapus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pejuang Hamas membunuh 1.200 warga Israel pada 7 Oktober dalam serangan militan Palestina paling mematikan dalam sejarah Israel, yang memicu serangan balasan Israel melalui darat dan udara yang kini mendekati bulan ketiga. Jumlah korban tewas warga Palestina telah mencapai 22.313 pada Rabu, 3 Januari 2024, kata Kementerian Kesehatan Gaza.
Surat kabar Prancis Nice-Matin melaporkan, sehari setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, Atal menerbitkan ulang video berdurasi 35 detik yang dibuat oleh seorang pengkhotbah Palestina yang menyerukan kepada Tuhan untuk memberikan "hari kelam bagi orang-orang Yahudi”.
Atal telah meminta maaf atas unggahan yang dihapus tersebut. “Saya sadar unggahan saya mengejutkan banyak orang, itu bukan niat saya, dan saya minta maaf,” kata Atal, 27 tahun, di Instagram saat itu.
Saat dihubungi Reuters, pengacara Atal belum memberikan komentar.
Selama sidang pengadilan pada Desember, Atal meminta maaf lagi, dengan mengatakan dia ingin mengirimkan “pesan perdamaian” dan tidak menonton seluruh video berdurasi 35 detik itu sebelum mengunggahnya. Namun hal itu tidak meyakinkan jaksa atau penggugat.
“Berbagi video berarti ikut serta dalam pesannya dan membuatnya terlihat,” kata jaksa Meggi Choutia kepada pengadilan seperti dikutip Al Jazeera, Rabu, 3 Januari.
Nice menskors Atal dari bermain “sampai pemberitahuan lebih lanjut” sementara ia menerima larangan tujuh pertandingan, yang telah berakhir dari Liga Sepak Bola Profesional (LFP). Dia sebelumnya sempat ditahan oleh otoritas Prancis pada November lalu karena unggahan tersebut dan dibebaskan dengan jaminan 80 ribu euro atau Rp 1,35 miliar dan ditempatkan di bawah pengawasan peradilan hingga persidangan.
REUTERS | AL JAZEERA