Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Liga Indonesia

Wawancara Eksklusif Ratu Tisha: Komitmen Edy di PSSI Sampai 2020

Sekjen PSSI Ratu Tisha menegaskan mereka berada di trek yang benar dan komitmen Edy Rahmayadi sebagai ketua umum sampai 2020.

5 Januari 2019 | 17.23 WIB

Ratu Tisha Destria, Sekjen (Sekretaris Jendral) Federasi Sepakbola Indonesia PSSI saat ditemui dikantor PSSI dikawasan Kuningan, Jakarta Selatan, 20 Juli 2017. TEMPO/Nurdiansah
Perbesar
Ratu Tisha Destria, Sekjen (Sekretaris Jendral) Federasi Sepakbola Indonesia PSSI saat ditemui dikantor PSSI dikawasan Kuningan, Jakarta Selatan, 20 Juli 2017. TEMPO/Nurdiansah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Ratu Tisha, dipanggil oleh Satuan Tugas Anti Mafia Sepak Bola Kepolisian Republik Indonesia untuk kedua kali pada Jumat, 4 Januari 2019, di Jakarta. Pemanggilan itu berhubungan dugaan pengaturan skor sepak bola dan gambaran menyeluruh organisasi PSSI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Sehari sebelumnya, tim Tempo secara khusus menemuinya untuk sebuah wawancara di kawasan Epicentrum, Rasuna Said, Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Berikut kutipan wawancara Raymundus Rikang, Diko Oktara, Hussein Abri, dan Aditya Budiman dari Tempo dengan Ratu Tisha berkaitan dengan dugaan pengaturan skor sepak bola di Indonesia dan masalah lain yang dihadapi PSSI.

Kutipan wawancaranya disajikan dalam beberapa bagian. Pada bagian pertama, Ratu Tisha mengingatkan untuk berhati-hati menggunakan istilah mafia dan match fixing.

Pada bagian kedua, ia menjelaskan apa saja yang telah dilakukan PSSI untuk mencegah kecurangan, termasuk dugaan pengaturan skor sepak bola. Adapun bagian ketiga Ratu bicara soal kualitas Liga Indonesia berkaitan dengan dugaan adanya pengaturan skor sepak bola, keterlibatan beberapa pengurus, termasuk wasit dalam dugaan itu, dan keterlibatan satgas antimafia bola dari Polri tersebut.

Pada bagian keempat, Ratu menjelaskan posisi PSSI terhadap anggota Komite Eksekutif yang ditahan polisi karena diduga terlibat dalam pengaturan pertandingan. Kelima atau terakhir, Ratu bicara soal masa depan PSSI.

Bagaimana kondisi PSSI saat ini?

Tetap fokus ke visi di 2045. Terbagi dalam milestone 2034 dan 2024. Menuju 2024 ada program-program andalan salah satunya Garuda Select. Lanjutan program elite pro academy, di mana anak-anak yang terseleksi dari elite pro academy menjadi team development sebetulnya, akan berkesempatan pergi ke Inggris selama enam bulan. Akan dilatih oleh Dennis Wise dan seterusnya. Akan pulang tiap 6 bulan, ganti batch baru.

Elite pro academy akan mengalami pembagian jadi dua tahap. Kemarin ada U16. Next-nya U18, fokusnya pada implementasi statuta yang namanya lembaga terafiliasi PSSI atau SSB terafiliasi PSSI. Ini sedang dikerjakan Asprov.

PSSI keep going jalan sesuai visi kita di 2045. Pada 2024 ada goal, sudah achieve segitu banyak di 2018. Dapatkan reputasi kepercayaan sponsor dan FIFA melalui 10 turnamen intern yang kita gelar. Melalui program-program kita, ada modal di 2019 fokus lanjutkan ke development. Hal-hal lain yang di luar diomongin diluar pengembangan sepabola hanya 20 persen dari energi kita. Orang kan inginnya liat Timnas angkat piala. PSSI on the track.

Desakan mundurnya Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi nyata adanya?

PSSI ada mekanisme melalui kongres. Edy tetap berkomitmen sampai 2020. Kongres besok, 20 Januari, adalah kongres tahunan biasa. Kita pegangannya adalah tidak terima surat apapun dari anggota. Ekspresi kekecewaan dalam keluarga pasti ada. PSSI ada mekanisme yang anggota pun tahu dan itu terbuka.

Edy orangnya cukup sportif. Kita tidak menutup diri. Tapi, ya itu kita lihat apakah ini kekecewaan dalam satu rumah atau pertengkaran satu rumah ataukah ini sudah kita cerai, kan kita tidak tahu.

Faktanya Sekjen tidak menerima surat atau permohonan dari anggota. Anggota tahu ada mekanismenya.

Apakah Edy pernah merasa tidak percaya diri jadi Ketua Umum PSSI setelah sah menjadi Gubernur Sumut?

(Edy Rahmayadi) Lebih sering marahin saya.

RAYMUNDUS RIKANG | HUSSEIN ABRI | DIKO OKTARA | ADITYA BUDIMAN

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus