Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Awalnya, Upin & Ipin ditayangkan khusus untuk menyambut Ramadan pada 2007, tujuannya mendidik anak-anak mengenai arti dan kepentingan dari bulan suci Ramadan.
"Kami memulai seri animasi empat menit ini untuk menguji penerimaan pasar lokal serta mengukur bagaimana reaksi pada kemampuan penceritaan kami," kata Mohd Safwan Abdul Karim, kreator Upin & Ipin. Sambutan meriah terhadap kartun pendek ini mendorong Les' Copaque agar menerbitkan satu musim lagi menyambut bulan Ramadan yang seterusnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Upin & Ipin pada 14 September 2007 tayang pertama di TV9, RTM2, MNCTV dan Kids TV. Serial ini yang diproduksi oleh Les' Copaque Production.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kreator Upin & Ipin lainnya, Mohd Nizam Abdul Razak percaya bahwa aspek kebudayaan Malaysia yang berlatarkan sebagai sebuah kampung yang sederhana pasti dapat menarik minat pasar internasional. Seperti pada kartun animasi Doraemon asal Jepang yang laris di seluruh dunia meskipun berlatarkan budaya setempat dan bukannya budaya internasional. Dan juga, reputasi Les' Copaque sebagai organisasi dikenal sejak terbentuknya popularitas Upin & Ipin yang bukan saja di Malaysia, namun juga di beberapa negara lain yang meng-import kartun ini khususnya Indonesia.
Proses animasi Upin & Ipin (dan juga film Geng) menggunakan perangkat lunak CGI Autodesk Maya. Di sebuah konferensi pers perangkat lunak animasi pada tahun 2009, Ketua Perancang Les' Copaque, Fuad Md. Din memberitahukan, "Salah satu tujuan kami memilih kartun ini adalah karena proses pembuatannya cukup mudah. Lagipula kami sudah berpengalaman dalam membuatnya sebelum ini."
Pada 2009, Nizam, Safwan, dan Anas meninggalkan Les' Copaque untuk mendirikan sebuah studio animasi yang baru, yaitu Animonsta Studios, namun seri animasi Upin & Ipin masih tetap diteruskan di bawah pimpinan Haji Burhanuddin sebagai direktur.
Sejak tayang pertama kali di TV9 Malaysia pada 2007, serial animasi Upin Ipin langsung mencuri perhatian pemirsa. Enam episode serial itu langsung meledak. Jumlah penontonya mencapai 1,5 juta—menggeser SpongeBob SquarePants dan hanya tertinggal 100 ribu dari penonton kartun Jepang, Doraemon.
Jumlah penonton karakter anak kembar Malaysia itu kian bertambah setelah merambah televisi Indonesia dan menjadi fenomena global ketika menjadi nomine Oscar 2020. Serial animasi Upin & Ipin pun kian masyhur.
Fakta Unik Upin-ipin
Dilansir pada P2k.stekom.ac.id, kartun Upin & Ipin berpengaruh di wilayah Nusantara, khususnya di Malaysia dan Indonesia tayang di TV9, RTM2 dan MNCTV. Musim pertamanya yang diperkenalkan kepada khalayak umum sewaktu musim Ramadan 2007 bukan saja disambut hangat oleh penonton, bahkan juga memberikan penghargaan pertamanya sebagai "Animasi Terbaik" di Festival Film Internasional Kuala Lumpur yang ditargetkan pada tahun yang sama.
Ketika musim keduanya disiarkan pada musim Ramadan 2008, dilaporkan sejumlah 1.5 juta penonton menonton kartun animasi ini di TV9 dan MNCTV, menjadikannya seri kartun kedua penonton terbanyak di dunia pertelevisian Malaysia setelah Doraemon (1.6 juta orang), tetapi di atas kartun SpongeBob SquarePants (800.000 orang).
Kelarisan kartun Upin & Ipin juga dipercayai menjadi penyebab kejayaan film animasi CGI pertama Malaysia, Geng: Pengembaraan Bermula (2009) yang juga diterbitkan oleh Les' Copaque dan menampilkan karakter Upin dan Ipin, yang mencapai pendapatan kotor yang cemerlang yaitu RM 6.31 juta selama tujuh minggu di bioskop, menjadikannya film yang paling spektakuler dalam sejarah perfilman Malaysia.
Ketika musim ketiga disiarkan pada musim libur sekolah akhir tahun 2009, pihak TV9 melaporkan bahwa kartun Upin & Ipin mencatat 1.6 juta penonton, menjadikannya rancangan kedua penonton terbanyak di saluran tersebut, mengalahkan film Geng yang menikmati tayangan perdana di stasiun televisi dengan 2.45 juta penonton dengan TV Rating atau TVR 12.8.
Indonesia menjadi pasar importir utama untuk seri kartun Upin & Ipin. Pada 2009, pihak MNCTV selaku penyiarnya melaporkan TVR sebanyak 10.5 persen. Dan, sampai sekarang masih ditayangkan dan masih menjadi favorit penonton anak-anak Indonesia.
Pilihan Editor: Tim Produksi Bantah Cerita Upin Ipin Berdasarkan Kisah Nyata