Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

4 Dasar Rektorat ISBI Bandung Larang Pertunjukan Teater Wawancara dengan Mulyono di Kampus

Rektorat Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung membeberkan empat alasan mereka melarang pementasan teater Wawancara dengan Mulyono di kampus.

18 Februari 2025 | 22.38 WIB

Kampus Institut Seni Budaya Indonesia atau ISBI Bandung di Jalan Buah Batu nomor 212. Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Perbesar
Kampus Institut Seni Budaya Indonesia atau ISBI Bandung di Jalan Buah Batu nomor 212. Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Bandung - Rektorat Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung tidak mengizinkan pertunjukan teater Wawancara dengan Mulyono oleh kelompok Teater Payung Hitam di kampus berdasarkan sejumlah pertimbangan. Mulai dari segi administratif hingga prosedural yang harus dipenuhi dalam setiap penyelenggaraan kegiatan di lingkungan kampus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Selama ini ISBI Bandung selalu mengakomodir kelompok-kelompok pertunjukan yang akan bermain di ISBI Bandung,” kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Indra Ridwan di gedung Rektorat ISBI Bandung, Selasa, 18 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pilihan Editor: Pembredelan Pameran Lukisan Tunggal Yos Suprapto Diikuti Pentas Teater Wawancara dengan Mulyono Digembok

4 Hal Pelarangan Pementasan Teater Wawancara dengan Mulyono

Tadinya kelompok Teater Payung Hitam akan mementaskan lakon terbarunya, Wawancara dengan Mulyono di ruang Studio Teater ISBI selama dua hari di akhir pekan yaitu 15 dan 16 Februari 2025 pada pukul 20.00 WIB. Namun pihak rektorat ISBI Bandung menyarankan kelompok Teater Payung Hitam untuk bermain di tempat lain yang lebih relevan agar pertunjukan tetap terselenggara tanpa melanggar ketentuan kampus. Ada beberapa faktor. “Khususnya terkait keterbatasan ruang yang dimiliki dan semakin dekatnya waktu perkuliahan,” ujar Indra.

Meskipun tidak diberi izin, menurut Indra, pihak kelompok Teater Payung Hitam tetap memaksakan penyelenggaraan pertunjukan di kampus. Kejadian ini menimbulkan pemberitaan viral terkait penggembokan ruang Studio Teater yang seolah-olah ISBI Bandung membatasi kebebasan berkesenian. “Padahal hal ini berkaitan dengan adanya pelanggaran prosedur pihak Teater Payung Hitam yang tidak mendapatkan izin penggunaan ruang Studio Teater oleh ISBI Bandung,” kata Indra.

Keputusan ISBI Bandung tidak mengizinkan pertunjukan itu diselenggarakan di lingkungan kampus didasarkan pada beberapa hal. Pertama terkait administrasi dan perizinan. Setiap penggunaan fasilitas kampus menurut Indra, harus melalui proses perizinan resmi, termasuk pengajuan surat permohonan secara tertulis dan evaluasi oleh pihak ISBI Bandung.

Alasan kedua berhubungan dengan kewenangan kampus untuk mengatur pemanfaatan fasilitas. ISBI Bandung  berwenang memastikan bahwa fasilitas kampus digunakan untuk kegiatan akademik dan pengembangan seni budaya yang membangun dan bebas dari konflik kepentingan. “Termasuk yang bernuansa politik, serta menghindari konten yang berpotensi mengandung pro dan kontra, yang dapat memicu keresahan atau pertentangan di masyarakat,” ujarnya.

Aksi mengecam pelarangan pertunjukan teater Payung Hitam di ISBI Bandung, 17 Februari 2025. Dok. AJI Bandung

Ketiga, terkait dengan prinsip netralitas kampus sebagai institusi pendidikan tinggi negeri sesuai Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Pada pasal 2, dosen dan tenaga kependidikan dengan status ASN wajib bersikap netral. “Aktivitas berkesenian yang mengangkat isu-isu sensitif berpotensi dipersepsikan sebagai bagian dari konflik politik yang dapat mencederai prinsip netralitas kampus,” kata Indra.

ISBI Bandung Ingin Hindari Konflik

Kemudian menyangkut kondusivitas kampus dan potensi polarisasi. Menurut Rektorat ISBI Bandung, pertunjukan yang mengangkat narasi negatif terhadap tokoh tertentu dapat memicu protes dan reaksi keras dari pihak-pihak yang tidak setuju. Dampaknya, kampus dapat dijadikan sebagai arena konflik atau mendapat tekanan dari pihak eksternal, terutama jika isu ini diangkat oleh media atau viral di media sosial.

“Hal ini dinilai dapat menimbulkan ketegangan sosial, yang berisiko merusak ketertiban serta nama baik ISBI Bandung, jika kegiatan ini dipersepsikan sebagai dukungan terhadap gerakan pembentukan opini pada tokoh tertentu pasca pemilihan presiden,” ujar Indra.

ISBI Bandung menyatakan sebagai lembaga pendidikan tinggi seni yang memiliki komitmen untuk terus menjaga kenyamanan bersama dalam ruang akademik yang sehat. Kampus juga menurutnya sangat menghargai kebebasan berekspresi dan berkreativitas dalam berkesenian sesuai koridor aturan yang telah ditetapkan.

Sutradara sekaligus aktor Teater Payung Hitam, Rachman Sabur mengatakan pihaknya telah mengajukan surat untuk peminjaman tempat di Studio Teater ISBI Bandung pada 9 Januari 2025. Tujuannya untuk peluncuran buku serta pementasan 15 dan 16 Februari 2025 pukul 20.00 WIB. Hingga sekitar sebulan kemudian pihak kampus membahas kembali soal rencana pementasan, yang disusul pemasangan baliho acara pada Rabu dan Jumat pekan lalu kemudian semuanya dicopot oleh ISBI Bandung. “Kalau kami dilarang mana suratnya, kami menanyakan itu tapi tidak ada,” kata Rachman. Akhirnya mereka gagal pentas setelah pintu ruangan pertunjukan dikunci oleh dua gembok.

Anwar Siswadi (Kontributor)

Anwar Siswadi (Kontributor)

Kontributor Tempo di Bandung

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus