Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komite Festival Fim Indonesia atau FFI 2024–2026 mengumumkan lima nama yang terpilih menjadi Duta FFI 2024. Mereka adalah Slamet Rahardjo Djarot, Dian Sastrowardoyo, Kamila Andini, Lutesha Sadhewa, dan Bryan Domani.
Kelima nama tersebut berprestasi di dunia film, berlatar dari berbagai unsur dan lintas generasi. Tugas mereka adalah memperkenalkan tema FFI 2024, yaitu "Merandai Cakrawala Sinema Indonesia." Penunjukkan kelima nama ini juga menjadi wujud konkret dari pemaknaan tema FFI 2024, menunjukkan kolaborasi yang dilambari oleh spirit kesetaraan dalam membangun ekosistem perfilman Indonesia yang kreatif, inovatif, inklusif dan produktif.
"Nama-nama Duta FFI 2024 merefleksikan kolaborasi lintas generasi di industri sinema Indonesia. Mereka juga merupakan nama yang karya-karyanya mendapat pengakuan secara penghargaan kritis dan penerimaan penonton. Kami berharap, dengan ditunjuknya kelima nama sebagai Duta FFI bisa meluaskan khazanah sinema Indonesia di seluruh lapisan masyarakat Indonesia," kata Ketua Komite FFI 2024–2026 Ario Bayu.
1. Slamet Rahardjo Djarot
Slamet Rahardjo Djarot merupakan aktor, sutradara, dan penulis skenario yang telah berkarya selama lebih dari 50 tahun. Namanya juga sudah tidak asing di dunia teater, sinema, seni pertunjukan, dan termasuk salah satu tokoh yang paling berpengaruh di industri film Indonesia. Banyak penghargaan yang pernah diterimanya, termasuk Piala Citra untuk Aktor Terbaik, Aktor Pendukung Terbaik, Penata Musik terbaik, Penulis Skenario Terbaik dan Sutradara Terbaik.
2. Dian Sastrowardoyo
Dian Sastrowardoyo memulai debut perannya lewat film Bintang Jatuh (2000). Pemeran karakter Cinta di film Ada Apa Dengan Cinta? ini tampil memukau lewat perannya sebagai Daya di Pasir Berbisik (2001) dan berhasil mengantarkannya mendapat berbagai penghargaan internasional, di antaranya pemenang Silver Screen Award Best Actress di Singapore International Film Festival dan pemenang Lotus Best Actress di Deauville Asian Film Festival.
Hingga kini ia masih aktif membintangi berbagai judul film termasuk serial Gadis Kretek sebagai Jeng Yah. Selain akting, Dian juga mengasah kepenulisan dan penyutradaraan lewat Omnibus Quarantine Tale untuk segmen "Nougat" (2020) dan film pendek Dini Hari (2022). Aktris 42 tahun ini telah dinominasikan empat Piala Citra FFI untuk Pemeran Utama Perempuan Terbaik dengan satu kemenangan lewat film Ada Apa Dengan Cinta? (2022).
3. Kamila Andini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kamila Andini merupakan sutradara perempuan yang sudah mendapatkan banyak penghargaan untuk berbagai karya filmnya. Film Rahasia Dibalik Cita Rasa (2002) menjadi debut penyutradaraannya. Kamila Andiri memenangkan Piala Citra 2011 kategori Cerita Asli Terbaik untuk film The Mirror Never Lies, yang juga mendapatkan penghargaan internasional seperti Festival Film Internasional Tokyo, Festival Film Internasional Hongkong, dan Festival Film Internasional Berlin.
Kamila Andini mendapatkan nominasi Piala Citra di Festival Film Indonesia 2018 lewat film Sekala Niskala, dan masuk nominasi di banyak festival film internasional.
4. Lutesha Sadhewa
Luthesa Sadhewa adalah aktris yang mengawali kariernya dalam film pendek berjudul The Junk Society (2012). Sarjana Sastra Belanda dari Universitas Indonesia ini telah memerankan banyak film dan berperan aktif di industri film Indonesia, seperti menjadi duta merek untuk ajang Jakarta Film Week 2023. Lutesha pernah mendapatkan nominasi nominasi Piala Citra untuk Pemeran Pendukung Wanita Terbaik di FFI 2023 untuk perannya pada film The Big 4 (2022).
5. Bryan Domani
Aktor muda, Bryan Domani lebih dulu terkenal lewat peran-perannya di serial televisi. Ia kemudian bermain film layar lebar dan kini namanya selalu menjadi andalan para produser dan sutradara. Judul-judul film blockbuster yang dibintanginya seperti Miracle in Cell no. 7 (2022), Ketika Berhenti di Sini (2023), dan 172 Days (2023).
Dengan basis massa yang dimilikinya, diharapkan nama Bryan sebagai Duta FFI 2024 juga mampu meluaskan khazanah sinema dan memperkenalkan perhelatan FFI 2024 ke Gen Z dan Gen Alpha.
Sebelumnya telah dibentuk kepengurusan Komite FFI periode 2024–2026, yang diketuai oleh Ario Bayu. Komite FFI 2024–2026 adalah Ario Bayu (Ketua Komite), Prilly Latuconsina (Ketua Pelaksana), Budi Irawanto (Ketua Bidang Penjurian), Mandy Marahimin (Ketua Sekretariat), Gita Fara (Ketua Bidang Keuangan dan Pengembangan Usaha), Pradetya Novitri (Ketua Bidang Acara), Nazira C. Noer (Ketua Humas Acara), dan Michael Ratnadwijanti (Ketua Humas Penjurian).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini