Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

5 Hal Menarik Petualangan Sherina 2 yang Tidak Banyak Orang Tahu

5 hal menarik dari film Petualangan Sherina 2 yang tidak banyak orang tahu. Pastikan untuk menonton bersama keluarga untuk bernostalgia.

2 Oktober 2023 | 20.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sherina Munaf dan Derby Romero dalam film Petualangan Sherina 2. Foto: The Publicist.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Petualangan Sherina 2 merupakan sekuel dari film Petualangan Sherina yang rilis pada 2000 dan sangat populer. Film ini tayang di bioskop Indonesia pada 28 September 2023 dan segera tayang di platform Disney+ Hotstar pada Oktober 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Petualangan Sherina 2 ditulis oleh Jujur Prananto, Mira Lesmana, Riri Riza, dan Virania Munaf. Disutradarai oleh Riri Riza dan diproduseri Mira Lesmana, film ini memiliki anggaran sebesar Rp 20 miliar. Menariknya cerita film petualangan ini melibatkan partisipasi Sherina Munaf dengan menghadirkan alur menarik..

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Masih diperankan Sherina Munaf sebagai Sherina dan Derby Romero memerankan Sadam, keduanya bertemu kembali setelah 23 tahun sebagai pemeran utama di hutan Kalimantan. Selain itu, ada pula pemeran baru seperti Ardit Erwandha, Chandra Satria, Randy Danistha, Kelly Tandiono, Quinn Salman, dan Isyana Sarasvati. Mari ketahui 5 hal menariknya dibawah ini.

1. Genre Berbeda daripada Film Pertama

Film ini mengusung genre musikal, komedi, laga, dan petualangan. Walhasil, Petualangan Sherina 2 berbeda dengan film pertama yang mengusung genre drama. Film ini menampilkan aksi menegangkan dan lucu antara Sherina dan Sadam. Mereka akan berusaha keras untuk menyelamatkan seekor anak orang utan dari tangan penjahat.

2. Film Pertama yang Gunakan Teknologi Motion Capture

Memiliki anggaran sebesar Rp 20 miliar membuat film ini menjadi yang pertama di Indonesia dalam penggunaan teknologi motion capture. Para aktor akan berperan sebagai karakter animasi dengan gerakan yang ekspresif dan realistis.

Teknologi ini digunakan untuk menghidupkan kembali karakter anak orang utan yakni sosok teman Sherina dan Sadam di hutan pada season pertama. Motion Capture telah digunakan oleh film-film Hollywood populer seperti Avatar pada 2009 dan The Lion King pada 2019.

3. Pesan Lingkungan

Lokasi syuting berada di hutan hujan tropis Kalimantan, mampu membuat pengambilan latar belakang menjadi indah dan penuh surga dunia. Keanekaragaman hayati, isu-isu lingkungan, dan pelestarian satwa liar menjadi topik utama dari sekuel film legendaris ini. Menariknya, Petualangan Sherina 2 mengangkat tradisi dan budaya lokal masyarakat Kalimantan.

4. Soundtrack yang Kuat

Film pertamanya memiliki soundtrack yang kuat untuk mengiringi setiap adegan seperti lagu berjudul 'Lihatlah Lebih Dekat', 'Andai Aku Besar Nanti', dan 'Menikmati Hari'. Sebab itulah, dalam sekuel kedua kali ini akan memperkuat daya tarik film seperti lagu berjudul 'Nostalgia Bersama', 'Sayu', hingga 'Hadiah Istimewa' yang dinyanyikan oleh Sherina Munaf dan Derby.

5. Karakter Jadi Lebih Berkembang

Selepas 23 tahun, karakter Sherina dan Sadam jadi lebih berkembang. Keduanya tumbuh sebagai individu yang mandiri dan tangguh, hingga mampu menghadapi berbagai rintangan petualangan bersama.

Film ini bukan hanya kisah musikal biasa karena memiliki pesan moral dan sosial yang relevan dengan kondisi saat ini. Pesan moralnya antara lain menjaga lingkungan, menghargai keberagaman, bersikap toleran kepada sesama, hingga berani bermimpi.

NUR QOMARIYAH

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus