Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seni

5 Lagu Didi Kempot Ini Populer di Suriname dan Belanda

Meskipun mayoritas berbahasa Jawa, namun lagu yang ditembangkan Didi Kempot itu ramah di telinga penikmatnya di Suriname dan Belanda.

6 Mei 2020 | 10.23 WIB

Penyanyi Didi Kempot menghibur penggemarnya dalam penampilan bertajuk "Konser Ambyar" di kawasan Kuta, Badung, Bali, Sabtu 14 Maret 2020 dini hari. Dalam konsernya, Didi Kempot yang dijuluki "The Godfather of Broken Heart" itu menyanyikan sejumlah lagu andalannya seperti Cidro, Stasiun Balapan, Kalung Emas, Layang Kangen dan Pamer Bojo. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Perbesar
Penyanyi Didi Kempot menghibur penggemarnya dalam penampilan bertajuk "Konser Ambyar" di kawasan Kuta, Badung, Bali, Sabtu 14 Maret 2020 dini hari. Dalam konsernya, Didi Kempot yang dijuluki "The Godfather of Broken Heart" itu menyanyikan sejumlah lagu andalannya seperti Cidro, Stasiun Balapan, Kalung Emas, Layang Kangen dan Pamer Bojo. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Penyanyi campursari Didi Kempot meninggal pada Selasa pagi, 5 Mei 2020. Maestro berjuluk The Godfather of Broken Heart itu pergi dengan meninggalkan segudang karya musik, yang tidak hanya diterima kalangan penyuka campursari melainkan anak muda hingga ke belahan dunia lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Meskipun mayoritas berbahasa Jawa, namun lagu yang ditembangkan adik pelawak Mamiek Prakoso itu ramah di telinga penikmatnya di Suriname dan Belanda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Didi Kempot telah menelurkan 700 judul lagu yang mayoritas mengisahkan kegalauan atau patah hati. Sejak karirnya pada era 1980-an, ia sudah mengemas 23 album studio. Berikut sejumlah lagu Lord Didi Kempot yang populer di luar negeri:

Cidro
Didi Kempot tenar di Suriname dan Belanda, bahkan beberapa kali memenangi anugerah musik nasional di Suriname. Cidro menjadi awal kepopulerannya di negara Amerika Selatan bekas jajahan Belanda itu pada 1993.

"Saya nyanyi ada satu lagu Jawa judulnya 'Cidro'. Di Indonesia kurang terkenal, ternyata ada turis Suriname di Indonesia, domisili di Belanda, lagu itu lalu diputar di radio Amsterdam, lagunya digemari sekali," kata Didi pada Rabu, 11 Maret 2020 lalu.Kerabat mengusung peti jenazah Didi Kempot untuk dimakamkan di TPU Desa Majasem, Ngawi, Jawa Timur, Selasa, 5 Mei 2020. Didi Kempot sukses menggelar sederet konser dengan penonton anak muda. ANTARA/Joni Pratama

Layang Kangen
Pada 1996, Didi menggarap dan merekam lagu berjudul Layang Kangen di Rotterdam, Belanda. Hal itu dilakukan karena musiknya diterima masyarakat Belanda, setelah kesuksesan lagu Cidro.

Stasiun Balapan
Stasiun Balapan adalah lagu paling berkesan bagi Didi Kempot, sebab tembang itu yang meroketkan namanya di kancah musik nasional.Lagu itu diciptakan pada akhir 1990-an, setelah ia kembali ke Indonesia usai rekaman di Belanda. Lagu itu juga populer di Suriname dan Belanda.

Kangen Nickerie
Lagu ini diciptakan Didi yang terinspirasi dari suasana di Suriname. Nickerie adalah nama salah satu distrik di Suriname yang berkesan baginya karena sering tampil di negara itu, termasuk di hadapan petinggi negara.

Joget Sikep
Lagu ini diciptakan Didi Kempot yang terinspirasi gaya berjoget orang Belanda. Lagu sering ia bawakan saat konser di Belanda maupun Suriname.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus