Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teroka

Berkelana Ke Masa Han Solo Muda

Sebuah film spin-off Star Wars yang menyorot asal-muasal tokoh Han Solo memiliki pesawat Millennium Falcon dan bertemu dengan Chewbacca. Alden Ehrenreich tampil pas sebagai Han Solo muda.

27 Mei 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Han Solo adalah Harrison Ford.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di dalam tubuh Solo, ada jiwa Harrison Ford yang kemudian melahirkan sosok pilot dari planet Corellia yang cekatan, penyelundup yang lihai, perampok jika perlu, dan sahabat yang setia (terutama bagi makhluk Wookie bernama Chewbacca alias Chewy yang selalu menjadi kopilotnya). Dengan segala keberandalan dan sarkasmenya, Solo mencintai Putri Leia dengan tulus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jadi tokoh Han Solo yang disajikan Ford dengan asyik nyaris sempurna dengan gaya khas yang sarkastis dan senyum bibir miring yang menunjukkan bahwa dia sedang mengatur strategi bulus. Jika satu paket Han Solo-Ford merupakan perwujudan keramat yang tak boleh diacak-acak, mengapa pula George Lucas dan para sineas milenial itu gatal betul menciptakan Han Solo muda? Dengan aktor muda lainnya?

George Lucas dan para kreator di Disney tampaknya merasa perlu menyajikan "sejarah hidup" Han Solo secara visual karena dialah salah satu tokoh fiktif yang paling disukai dan menginspirasi banyak film-film lainnya dalam budaya pop Amerika. Konon, Lucas sudah lama membuat orat-oret cerita spin-off kisah Han Solo yang berdiri sendiri yang lantas diwujudkan oleh penulis skenario Lawrence Kasdan.

Han Solo tentu saja tidak muncul begitu saja. Segala hal yang melekat pada dirinya, seperti Millennium Falcon yang membawanya ke mana pun dia pergi atau persahabatannya dengan Chewy dan hubungannya dengan Lando Calrissian, pasti memiliki sejarah yang menarik. Bahkan dalam film inilah kita baru mengetahui asal-muasal "Solo" di belakang nama Han dan usia Chewbacca yang sesungguhnya.

Ron Howard, yang menggantikan duo Phil Lord dan Christopher Miller yang dipecat, memang menjawab pertanyaan tersebut dalam film ini. Selain bisa mempelajari awal mula Han Solo muda (diperankan dengan bagus oleh Alden Ehrenreich) berkenalan dengan pesawat dahsyat Millennium Falcon dan Chewbacca, kita bisa mengetahui bahwa dia mempunyai kekasih hati bernama Qi’ra (Emilia Clarke). Mereka bersama-sama berupaya lari meninggalkan planet Corellia. Sayangnya, hanya Solo yang berhasil melejit. Qi’ra tertahan. Mereka bertemu kembali dalam situasi dan identitas yang berbeda. Han Solo adalah seorang pilot terkemuka yang bekerja sama dengan perampok bernama Tobias Beckett (Woody Harrelson) dan Val (Thandie Newton), sementara Qi’ra sudah menjadi tangan kanan sekaligus kekasih bos kriminal yang rada psiko bernama Dryden Vos (Paul Bettany).

Tugas Han Solo dkk: merampok setumpuk tabung berisi larutan premium yang luar biasa berharga bernama Coaxium dan menjualnya kepada Dryden. Upaya yang luar biasa sulit dan selalu saja diganggu oleh segerombolan "preman" Enfys Nest yang identitas aslinya akan mengejutkan penggemar jagat ini.

Film yang prosesnya penuh drama-pemecatan sutradara awal dan protes dari penggemar fanatik jagat Star Wars-ini ternyata tak mengecewakan. Bintang dari seluruh film adalah Alden Ehrenreich, yang berhasil tampil sebagai Han Solo muda lengkap dengan seringai gaya tafsir Harrison Ford dan keluwesannya sebagai koboi antargalaksi yang menguasai pesawat Millennium Falcon. Dia berhasil menciptakan sebuah perwujudan Han Solo sebelum kita mengenal Han Solo dewasa, bukan sekadar menirukan mimik dan tingkah laku tafsir Harrison Ford. Hal yang paling penting, seperti yang selalu ditekankan George Lucas dan penulis skenario Lawrence Kasdan, Han Solo bukan pelawak. Dia sarkastis dan cergas hingga ucapan serta tingkah lakunya memang bisa saja membuat penonton terhibur, tapi dia bukanlah seseorang yang senang melucu.

Tokoh berikutnya yang mencuri perhatian adalah Lando Calrissian muda yang diperankan Donald Glover dengan seksi, charming, sekaligus bergaya lihai, yang hanya bisa ditandingi oleh Han Solo di meja judi. Bisa dibayangkan bagaimana pertarungan itu menjadi sama serunya dengan pertarungan dengan senjata, karena di meja judi mereka mempertaruhkan pesawat legendaris: Millennium Falcon.

Robot L3, dengan pengisi suara aktris Phoebe Waller-Bridge, adalah tokoh lain yang berhasil mendominasi perhatian karena sikapnya yang berani, banyak memprotes, dan punya hubungan istimewa dengan Lando.

Pertemuan pertama Han Solo dengan Chewy, yang kelak menjadi sahabat sehidup-semati, tidak hanya menarik dan lucu, tapi juga meyakinkan para penonton fanatik jagat ini yang tahu betul bagaimana Han kelak menjadi tokoh yang paling memahami karakter Chewbacca. Sayangnya, tokoh-tokoh lain tak terlalu istimewa. Sosok Beckett yang disajikan Woody Harrelson tentu saja tak buruk, tapi tak jauh berbeda dengan penampilannya sebagai Haymitch Abernathy dalam serial franchise The Hunger Games; si keji Dryden lebih seperti sosok hitam-putih tanpa kejelasan atau latar belakang bagaimana dia bisa sejahat itu; sementara Qi’ra yang diperankan Emily Clarke jauh dari kompleksitas tokoh-tokoh Star Wars umumnya.

Kejutan-kejutan pada babak kedua dan ketiga memang berhasil menunjukkan kelas penulis skenario veteran Lawrence Kasdan, yang memang sudah menulis untuk George Lucas sejak awal. Pengkhianatan demi pengkhianatan pasti akan selalu terjadi dan itulah yang kelak membentuk karakter Han Solo yang tak mudah mempercayai orang atau sosok lain di luar Chewbacca.

Sinematografi tentu saja luar biasa, meski harus diakui adegan-adegan kejar-mengejar di jagat raya itu agak terlalu panjang. Sudahlah, kita sudah paham Han Solo adalah pilot terkemuka, jadi tak perlu berkepanjangan mengabadikan adegannya berkelit melewati bahaya. Adegan-adegan menarik justru terjadi ketika kamera merekam ruang yang sempit dan penuh sesak, seperti adegan permainan judi atau saat Han Solo memasuki bar dengan penyanyi kabaret yang penuh dengan makhluk berwajah ganjil. Itulah justru yang menunjukkan kita berada di dalam jagat George Lucas.

Leila S. Chudori

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus