Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Flawless Sutradara: Michael Radford Pemain: Michael Caine, Demi Moore
Michael Caine, 74 tahun, memang seorang aktor berkelas. Memerankan tokoh seorang jongos tua di Pusat Berlian London pada 1960 yang berencana merampok seluruh permata milik kantornya, ia tampak pas. Saksikan bagaimana Caine berjalan terseok-seok, kakinya seolah terseret-seret, mengepel lantai dan dengan tenang mengamati pintu besi.
Itulah penampilannya dalam film Flawless yang kini tengah beredar. Demi Moore memerankan Laura Quinn, eksekutif di perusahaan London Diamond Corporation itu. Ia satu-satunya manajer wanita Amerika lulusan Oxford yang pada usia 38 tahun masih tetap lajang. Sutradara Michael Radford, yang pernah menangani film Il Postino dan The Merchant of Venice, mempertemukan Caine dan Demi Moore dalam sebuah plot sederhana.
Hobbs-Quinn menyusun rencana. Motif kriminal itu berbeda. Sebagai tukang sapu, Hobbs sebentar lagi pensiun, sementara Quinn khawatir kariernya terancam berhenti. Quinn bertugas mendapatkan kode pembuka pintu besi yang dua minggu sekali berganti. Eksekusi diserahkan kepada Hobbs. Di sebuah pesta, Nona Quinn mampu menyusup ke ruang kerja Ashtoncroft, sang direktur perusahaan. Dia mendapatkan nomor kode itu: 4-12-37….
Mulanya rencana terlihat akan lancar, tapi kemudian seluruh ruang kantor dipasang kamera pengintai close circuit television (CCTV) yang saat itu tergolong sangat canggih. Kamera pengaman dipasang 24 jam dari ruang penjaga. Setiap langkah menuju lorong penyimpanan bisa terdeteksi.
Quinn menemukan bahwa setiap satu menit layar berhenti merekam. Namun terlihat mustahil memanfaatkan waktu 60 detik itu. Apalagi lorong menuju tempat penyimpanan demikian panjang. ”Untuk berjalan saja Anda pincang, bagaimana berlari,” kata Quinn. Belum lagi persoalan mengangkut permata-permata itu.
Telah banyak film mengenai perampokan permata. Justru di sinilah yang membuat film ini berbeda. Film yang bertolak dari kisah nyata ini menampilkan perampokan berlian terbesar dengan cara sederhana. Tak ada kekerasan, tak ada perkelahian. Yang ditampilkan adalah modus unik seorang jongos.
Michael Caine menyelesaikan tugas seni perannya dengan baik. Malam itu Hobbs beraksi. Ia mendorong kereta sampahnya, mengepel di lorong gerbang besi. Dari ruang penjagaan, melalui kamera petugas melihat ia menggosok marmer. Seluruh geraknya tertangkap. Namun, esoknya kegegeran terjadi. Ruang penyimpanan kosong. Seluruh permata ludes. Bukan hanya berlian yang sedianya untuk sebuah pameran, tapi juga semua pecahan-berlian yang belum diproses. Bagaimana maling itu bisa membawa sedemikian banyak berlian yang bila dibungkus berkarung-karung itu? Lewat mana ia keluar?
Laura Quinn yang tahu siapa pelakunya pun bingung. ”Katakan padaku bagaimana caranya,” katanya. Tapi si tua merahasiakan.
Dari hal kecil, yaitu ketika anting Quinn jatuh ke lubang wastafel, hingga membuatnya membuka klep pipa wastafel, ia jadi tahu cara Hobbs. Hobbs tentu menggelontorkan berlian-berlian itu melalui lubang wastafel ke gorong-gorong bawah tanah.
Bagian pertemuan antara Hobbs dan Quinn di gorong-gorong seharusnya menjadi puncak yang dramatis. Di situlah Hobbs dengan pistol tak berpeluru membeberkan modusnya.
Pembuka dan penutup film ini menampilkan adegan Quinn yang telah uzur diwawancarai seorang wartawan. Kepadanya ia mengaku bahwa ternyata Hoobs melalui bank Swiss memberinya satu juta pound sterling. Seluruhnya ia gunakan untuk misi kemanusiaan. ”Susah menghabiskan uang sebanyak itu.” Kini yang dibawanya hanya kenang-kenangan, sebuah permata 65 karat yang tersangkut di kakinya saat di gorong-gorong.
Di usianya yang senja, Caine yang pernah kita kenal melalui film-film Woody Allen seperti Hannah and Her Sisters hingga komedi seperti Miss Congeniality dan drama laga seperti Batman Returns memperlihatkan energi yang tak dimiliki oleh para pemain yang jauh lebih muda daripadanya.
Seno Joko Suyono
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo