Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Blogger selalu tidak lepas dari teknologi. “Kalau mau menginap, saya benar-benar mencari referensi di internet, di mana hotel yang aman dan nyaman. Soal penginapan gak bisa main-main karena saya penakut,” kata Reh Atemalem, travel blogger saat diskusi Blogger dan Teknologi dalam rangkaian Tempo Media Week, Jakarta, Jumat, 14 Desember 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Rere, panggilan akrabnya, ia bergantung kepada ponsel pintarnya. “Saya juga mencari informasi pusat makanan, tempat yang indah dan pas buat nongkrong saat saya ke daerah itu melalui ponsel saya,” ujar Rere,” makanya kalau gak ada ponsel bisa mati kutu.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mantan wartawan Tempo ini menjelaskan, sadar atau tidak, teknologi sudah menjadi bagian dari kehidupan, apapun profesinya. “Termasuk menjadi travel blogger kini sudah semakin mudah dengan perkembangan teknologi.”
Pembicara lain, yakni Syukron dari TelusuRI dan Yudhie Fardhani, sama-sama menceritakan tentang pengalaman mereka menggunakan video 360 virtual reality. Syukron, biasa membuat video virtual reality saat menyelam. “Penonton video itu bisa merasakan seolah-olah tengah menyelam dan bermain dengan ikan-ikan itu,” kata Syukron saat menuturkan manfaatnya mengabadikan tiap momen travelingnya dengan membuat video.
Tak berbeda dengan Syukron, Yudhie yang sesekali pergi bersama dengan Syukron untuk membuat video virtual reality, mempertontonkan hasil produksinya saat berada di Yogyakarta. “Dengan begini, meski gak bisa ke sana langsung, kita menghadirkan hiburan traveling langsung di hadapan penonton,” ujarnya.
Yudhie menuturkan, jauh sebelum virtual reality booming, ada teknologi Augmented Reality yang lebih sederhana. “Bedanya, kalau Augmented Reality itu membawa pengalaman digital ke depan kita maka Virtual Reality itu membawa kita seakan-akan di sana.”
Baik Yudhie dan Syukron, blogger tak perlu pening dengan harga virtual reality yang mahal. “Ada kok kamera virtual reality harga empat jutaan, ramah buat blogger mengabadikan perjalanannya,” kata Yudhie.