Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Diantara deru dan debu sahara

Pemandangan reli Paris-Dakar yang diikuti segala jenis kendaraan menempuh jarak lebih dari 10.000 km. Lomba gila-gilaan ini semakin diminati peserta. Reli tersebut dibentuk Thierry sabin yang tewas di gurun.

23 Januari 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

~APA yang akan Anda katakan tentan~g~ pembalap-pembalap yang mempertaruhkan nyawa melintasi Gurun Sahara?~ ~Luar biasa? Mereka memang bukan orang-orang biasa. Ide melintasi Gurun Sahara ini bermula dar nadar Thierry Sabine, pembalap motor Prancis yang terperangkap di padang pasir yang ganas it~ ketika mengikuti reli Abijan--Nice, 1978. Sabine 28 tahun, yang tersesat dan kehabisan bahan bakar, terpaksa jalan kaki berhari-hari mencari jalan. Dalam keadaan putus asa, ia bersumpah, "Andai kata aku selamat dari neraka gurun ini, aku akan menyelenggarakan suatu reli besar menyeberanginya." Sabine selamat. Akhir tahun itu juga ia membentuk Panitia Reli Paris -- Dakar. Reli yang diikuti segala jenis kendaraan ini, mulai sepeda motor sampai truk, menempuh jarak lebih dari 10.000 km menelusuri negaranegara bekas koloni Prancis, seperti Aljazair, Mali, Volta Hulu, Mauritania, dan berakhir di Dakar, Senegal -- tentu saja melintasi Gurun Sahara. Delapan tahun kemudian, setelah menyaksikan beberapa kali lomba, Sabine menemui ajalnya di Gurun Sahara yang dicintainya. Helikopter yang ditumpanginya untuk mengawasi perlombaan jatuh ditiup badai padang pasir di Mali. Ada yang menganggap reli Paris-Dakar ini lomba gila-gilaan. Tiap tahun korban berjatuhan -- ada peserta reli, dan yang lebih banyak rakyat di negeri-negeri yang dilalui kendaraan-kendaraan balap itu. Tiap tahun protes bermunculan. Tapi peminatnya makin bertambah saja. Tahun ini tercatat 602 peserta meluncur dari garis start di Paris. Padahal, ketika reli pertama diadakan 10 tahun lalu, hanya 150 orang yang bertarung. Reli Paris-Dakar tak hanya diikuti pembalap-pembalap dunia saja. Putri Caroline dari Monaco juga pernah menguji keterampilan dengan mengendarai truk di terik Gurun Sahara ini. Tahun 1983, Mark Thatcher, putra PM Inggris Margaret Thatcher, sempat merepotkan pasukan Aljazair gara-gara tersesat di jalan. Tapi ada juga sekelompok orang menganggap reli Paris-Dakar ini kurang "gila". Mereka -terdiri dari 12 laki-laki dan 3 wanita - lari bergantian menempuh gurun itu. Mereka berangkat dari Paris 10 hari lebih awal dibanding peserta reli, dan sampai di Dakar 1 jam lebih awal dari mobil pertama yang masuk finish. Prestasi ini tercatat pada 1985. Pekan ini, lomba menjelajah gurun yang telah minta 20 nyawa pembalap dalam sepuluh tahun itu berakhir. Akankah semua itu membuat nyali pembalap-pembalap jadi ciut melintasi Gurun Sahara? Entahlah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus