Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Everything Everywhere All at Once Dominasi Oscar 2023, Dosen Film Unpad: Layak Raih 7 Oscar

Pembawaan film Everything Everywhere All at Once yang berbeda dengan dasar konsep multiverse memberi hal yang eksentrik yang memikat juri Oscar 2023.

15 Maret 2023 | 17.45 WIB

Film Everything Everywhere All at Once. Foto: Instagram/@everythingeverywheremovie
Perbesar
Film Everything Everywhere All at Once. Foto: Instagram/@everythingeverywheremovie

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Everything Everywhere All at Once sukses besar di ajang Academy Awards ke-95 alias Oscar 2023. Film arahan sutradara duo Daniel itu meraih 7 Piala yang meliputi Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Skenario Asli Terbaik, Aktris Terbaik, Aktris Pendukung Terbaik, Aktor Pendukung Terbaik, dan Penyuntingan Terbaik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dosen Kajian Film Universitas Padjadjaran Annissa Winda Larasati menyebut judul Everything Everywhere All at Once (selanjutnya disebut EEAAO) benar-benar mempresentasikan isi cerita filmnya, yakni tentang Evelyn sang tokoh utama yang punya berbagai macam masalah dalam satu watu bersamaan seperti bisnisnya yang merosot, tuntutan dari ayahnya, pernikahan yang stagnan, hingga lika-lika hubungannya dengan sang putri, Joy yang punya pilihan hidup di luar ekspektasinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Salah satu yang menarik bagi saya adalah bagaimana proses Evelyn yang dalam film ini digambarkan sebagai orang tua bergaya pengasuhan asian-retro menerima Joy dengan apa adanya. Hal itu punya kedekatan secara personal dengan saya yang juga seorang anak perempuan dari seorang asian tiger mom,” jelas Annissa kepada Tempo pada Selasa, 14 Maret 2023.

“Menurut saya sangat layak dapat tujuh Oscar. Selain bisa secara apik menyajikan berbagai permasalahan dalam satu film yang koheren, pembawaannya yang berbeda dengan berlandaskan konsep multiverse memberi hal yang eksentrik tapi menarik,” ujar penulis buku Memaksa Ibu Jadi Hantu: Wacana Maternal Horror dalam Film Indonesia Kontemporer itu.

Sutradara Daniel Kwan dan Daniel Scheinert berpose dengan Oscar mereka untuk Film Terbaik untuk "Everything Everywhere All at Once" di ruang foto Oscar di Academy Awards ke-95 di Hollywood, Los Angeles, California, AS, 12 Maret 2023. Sejumlah pemenang Oscar merayakan kemenangan mereka dengan gaya yang heboh. REUTERS/Mike Blake

Membawa unsur multiverse dan verse jump dengan genre drama komedi sci-fi, Annissa merasa jika EEAAO tidak seperti film-film peraih Best Picture sebelumnya yang mungkin pangsanya lebih segmented. EEAAO disebutnya sebagai film philosophical action yang menarik karena menyajikan permasalahan yang umum dihadapi keluarga imigran.

“Eksekusinya mungkin terlihat rumit tetapi bisa membuat penonton pada akhirnya melihat bahwa cara terbaik untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut adalah kindness, seperti yang dilakukan Evelyn,” kata Annissa saat membedah film penggondol terbanyak Oscar 2023 itu..

HATTA MUARABAGJA
Pilihan editor : Fashion Stylist Zendaya Law Roach Pensiun karena Alasan Dramatis

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus