Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Buku

Filipina: perubahan atau kekacauan

Pengarang: david g. timberman. m.e. sharpe/iseas, 1991

27 Juni 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BUKU ini diterbitkan sebelum pemilihan presiden Filipina yang hasilnya akan diumumkan pekan depan. David Timberman, sarjana Amerika yang pernah menjadi konsultan Asia Society di New York, membagi bukunya atas tiga bagian. Yang pertama tentang politik Filipina tradisional, yang kedua mengenai zaman Marcos, dan yang terakhir tentang era Aquino. Bagian ketigalah yang paling panjang, kirakira dua pertiga buku ini. Timberman berpendapat bahwa pada dasarnya politik Filipina dipengaruhi oleh kultur politik yang bersifat tradisional. Kebudayaan politik Filipina itu merupakan personalism dan hubungan patronklien. Demokrasi di masa sebelum Marcos adalah demokrasi elite. Politik di zaman Marcos sudah banyak dibahas, dan Timberman telah menggunakan semua studi ini ketika menyusun babbab yang bersangkutan. Jadi, tidak ada sumbangan barunya. Sumbangannya terdapat dalam bab ketiga, tentang era Aquino yang masih kurang banyak dibahas orang. Menurut Timberman, Aquino ingin memulihkan sistem demokrasi di Filipina. Ia juga ingin membuat Filipina lebih maju dan rakyatnya lebih makmur. Tapi Timberman mengakui bahwa politik demokrasi elite Aquino tidak banyak berbeda dengan politik Filipina sebelum Marcos mengumumkan pemerintahan darurat. Sistem politik ini masih berdasarkan politik tradisional ketika kebudayaan politik yang lama tetap berpengaruh. Konsentrasi kekuasaan politik dan ekonomi masih tetap di tangan elite tradisional yang konservatif, hingga tidak mungkin terjadi perubahan yang berarti. Sebetulnya, Aquino bisa menggunakan kekuasaannya dan pengaruhnya dengan lebih bijaksana. Kata Timberman, ia bisa berbuat lebih banyak untuk membatasi pengaruh keluarganya dalam politik dan pemerintahan. Dia juga bisa menyeret anggota militer yang melanggar hak asasi manusia ke pengadilan sipil untuk menunjukkan kontrolnya terhadap kaum militer. Ia juga bisa bereksperimen dengan pengembangan partai massa atau organisasi massa sehingga ia bisa melepaskan diri dari ketergantungannya kepada militer dan elite tradisional. Dia juga bisa lebih lantang menyokong land reform dengan membatasi pemilikan tanah oleh keluarganya sendiri yang seluas 6.000 ha itu. Tapi Aquino tidak mempunyai keberanian untuk melakukan semua itu. Ia memilih mengambil jalan gampang dengan kembali pada sistem politik sebelum berlakunya undang-undang darurat, demi keselamatan kepresidenannya serta keluarganya. Pada hemat saya, Aquino tidak sekuat Marcos dan sukar baginya melakukan reform-reform seperti yang dianjurkan oleh Timberman itu. Marcos sudah berkuasa begitu lama dan juga menguasai kaum militer. Dengan kata lain, kaum militer bergantung pada Marcos. Dalam hal Aquino, karena dukungan jenderaljenderal bekas pendukung Marcos, terutama Fidel Ramos, dia bisa berkuasa. Banyak kelompok militer yang tidak puas dengan Aquino dan Ramos. Selama Aquino menjadi presiden, gerakan perwira muda yang disebut RAM, yang dipimpin oleh Honasan, telah melancarkan enam kali kudeta. Aquino dapat mempertahankan kepresidenannya berkat dukungan Jenderal Ramos dan bantuan tentara Amerika. Aquino sebetulnya merupakan presiden yang lemah sejak permulaan dan ia sendiri juga berasal dari keluarga politikus yang tidak berbeda dari tipe yang lama. Jadi, tidaklah realistis jika kita mengharapkan Aquino bisa muncul sebagai "reformer" yang efektif. Selama ia menjadi presiden, kemiskinan makin bertambah, pengaruh militer semakin besar, dan pemberontakan militer masih tidak dapat dikendalikan. Ditambah partisipasi gereja dalam politik juga semakin kentara. Memang, menurut Timberman, Aquino telah berjasa dalam mempertahankan kesatuan negaranya, memulihkan kebebasan politik dan demokrasi, juga ekonomi. Dan ini semuanya merupakan keberhasilan yang tidak kecil. Di samping itu, semua ini merupakan landasan yang mustahak untuk kemajuan Filipina di kemudian hari, tulis Timberman. Tapi, kalau begitu, apakah ini berarti bahwa hari depan politik Filipina itu akan berbeda daripada sekarang ini? Apakah pemerintah sipil di Filipina bisa mempertahankan kestabilan politik? Timberman memberikan gambaran yang kompleks, dengan skenario yang tidak begitu jelas. Ia, misalnya, memaparkan cabarancabaran yang akan dihadapi pemerintah sipil. Di antaranya masalah pengaruh militer, masalah kemiskinan dan pemerataan pembangunan, dan juga pemberontakan komunis. Ia juga mengatakan bahwa politik tradisional mungkin akan tetap berlangsung untuk sementara. Ia juga mengutip pendapat yang mengatakan bahwa hari depan politik Filipina akan berubah. Elite tradisional akan dipaksa mengubah tingkah laku politiknya oleh kelas menengah, kelompok sektoral, dan kelompok yang berorientasi pada tujuan (causeoriented group) dan organisasi nonpemerintah (NGO) dan yang berkaitan dengan gereja. Kalau ini terjadi, sangatlah penting bahwa elite tradisional maupun kelompokkelompok yang bermunculan ini mempunyai komitmen yang kuat untuk mengadakan perubahan demokratis secara damai. Kalau tidak? Timberman menjawabnya secara tidak langsung: di Filipina akan terjadi kekacauan lagi. Buku Timberman ini tidak membahas pengaruh Amerika di Filipina secara rinci, karena ia berpendapat bahwa hal ini kurang penting. Banyak sarjana yang tidak setuju dengan Timberman, karena tanpa membahas pengaruh Amerika dalam politik Filipina, kita tidak bisa melihat percaturan politik Filipina pada zaman Marcos dan Aquino secara jelas. Sebetulnya, peranan Amerika pada zaman Ramos, presiden baru Filipina yang akan diumumkan pekan depan itu, akan cukup mustahak. Leo Suryadinata

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus