Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Film-film Indonesia memiliki dampak besar terhadap perekonomian Tanah Air. Hal ini terungkap dalam laporan Dampak Ekonomi Industri Layar di Indonesia – sebuah peluang yang dibuat oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Budaya Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) bersama PwC Indonesia.
Laporan menunjukkan bahwa industri layar di Indonesia memberikan dampak ekonomi signifikan pada 2022, dengan total output sebesar 8,2 miliar dolar AS atau Rp 130 triliun, kontribusi terhadap PDB sebesar 5,1 miliar dolar atau Rp 81 triliun, dan penciptaan lapangan pekerjaan bagi 387.000 individu.
The Raid Hasilkan Rp 150 Miliar di Luar Negeri
Dalam beberapa tahun terakhir, film Indonesia berhasil menunjukkan eksistensinya di mata dunia. Film-film yang menggali cerita rakyat dan warisan budaya Nusantara semakin bisa diterima di kancah internasional.
Contoh pertama adalah The Raid (2011). Memiliki pemasukan sekitar 9,3 juta dolar AS atau Rp 150 miliar di luar negeri, The Raid menjadi salah satu film aksi Indonesia paling simbolis di era modern bagi para produser dan penggemar film.
Lewat film karya sutradara Gareth Evans ini, genre film silat kini diakui secara internasional sebagai film khas dari Indonesia. The Raid juga mendapat pujian dari penonton internasional khususnya dalam segi penyampaian cerita dan penggambaran Pencak Silat.
KKN di Desa Penari Raih Pendapatan Tertinggi
Film KKN di Desa Penari diyakini berpotensi mengangkat budaya Indonesia dan membawa industri layar Indonesia di level internasional. Film yang dirilis pada 2022 ini mendapat pujuan karena alur cerita dan pertunjukan yang berakar pada cerita mistis rakyat yang otentik.
Film garapan sutradara Awi Suryadi ini menjadi film Indonesia dengan pendapatan bruto tertinggi dalam sejarah hanya dalam 25 hari sejak dirilis. KKN di Desa Penari berhasil mencetak rekor box office baru di seluruh Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei.
Gadis Kretek Masuk Top 10 Netflix Global
Gadis Kretek mendapat pujian karena perspektif feminisnya. Serial ini mendapat rating 8,3/10 di IMDb dan masuk dalam daftar Top 10 Netflix Global untuk acara TV non-Inggris selama 2 pekan berturut-turut periode 6-18 November 2023.
"Ini adalah potensi dan juga bukti nyata bahwa kreativitas dan bagaimana peran dari media-media atau perkembangan teknologi dapat memberikan akses bagi konten-konten lokal untuk bisa menjangkau pasarnya. Hasil menunjukkan bahwa persaingan cukup kuat," kata Denny Irawan, Kepala Riset dan Ekonomi PwC Indonesia pada Kamis, 1 Februari 2024.
Laskar Pelangi dan Ngeri-ngeri Sedap Tingkatkan Pariwisata Indonesia
Kepala Riset dan Ekonomi PwC Indonesia Denny Irawan menjelaskan film-film yang memiliki dampak positif bagi industri pariwisata di Indonesia dalam acara pemaparan hasil penelitian bersama LPEM FEB UI, di Jakarta, 1 Februari 2024. TEMPO/Marvela
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di sisi lain, industri layar juga memiliki dampak spillover non-transaksional atau tanpa transaksi secara finansial, salah satu contohnya adalah pariwisata yang dipicu oleh film. Pariwisata di tempat-tempat yang menjadi lokasi syuting film semakin meningkat dari sebelumnya.
"Beberapa film bisa membuat orang tertarik ingin berlibur. Film secara non-transaksional bisa membuat orang untuk datang. Fenomena tersebut terlihat di Laskar Pelangi dan belakangan dengan sinematografinya, Ngeri-ngeri Sedap juga menghasilkan potensi yang sama mengangkat tempat-tempat destinasi di Indonesia," kata Denny Irawan.
Laskar Pelangi (2008) memberikan dampat positif terhadap industri perhotelan di Pulau Belitung. Film ini berkontribusi terhadap pertumbuhan pariwisata janga panjang, termasuk peningkatan hunian hotel sebesar 20 persen pada 2007 hingga 2009 karena jumlah wisatawan yang meningkat bertepatan dengan perilisan film tersebut.
Film Ngeri-ngeri Sedap (2022) menggambarkan pemandangan ikonik di Sumatera Utara dan Danau Toba. Film ini dipuji dan dipromosikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kemenparekraf karena mengangkat adat dan budaya Batak sehingga menjadi perhatian publik. Meskipun tidak ada statistik resmi, diasumsikan bahwa Ngeri-ngeri Sedap menghasilkan dampak serupa di bidang pariwisata seperti kasus Laskar Pelangi akibat terjadinya peningkatan pariwisata pada 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini