Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

teroka

Film Siksa Kubur Karya Joko Anwar Tayang Lebaran 2024, Tema yang Pernah Favorit dalam Komik Era 1980-an

Film Siksa Kubur merupakan kartya Joko Anwar ke-10. Tema ini pernah merakyat pada era 1980-an, komiknya dulu dijual seharga Rp 200.

9 Maret 2024 | 10.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Film terbaru produksi sutradara dan penulis skenario Joko Anwar, Siksa Kubur atau Grave Torture akhirnya merilis poster resmi yang menampilkan kengeriannya. Siap tayang pada Lebaran tahun ini, 10 April 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pesan yang tersirat dalam poster tersebut adalah betapa mengerikan dan mengerikannya penyiksaan di dalam kubur bagi mereka yang tidak beriman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film Siksa Kubur bermula dari film pendek Siksa Kubur yang dibuat Joko Anwar bahkan diberikan keterangan 2012 yang bisa diartikan sudah dibuat olehnya sejak tahun tersebut.

Joko Anwar mengungkapkan bahwa seluruh pemeran film Siksa Kubur memperdalam karakternya dengan pendekatan penyutradaraan yang setara. Setiap karakter menyertakan informasi latar belakang mendetail yang membantu mengembangkan dan menghidupkan karakter dalam film.

“Setiap aktor dan aktris mendapatkan character sheet yang sangat detail. Mulai dari informasi trauma, motivasi, hingga kejadian spesial. Kemudian kami melakukan diskusi untuk mengembangkan dan ‘menghidupkan’ karakter tersebut. Semua karakter, memiliki dramatic chop yang memberikan impak pada cerita sangat besar,” kata Joko Anwar.

Film Siksa Kubur menghadirkan para talenta terbaik film Indonesia., mulai dari kru dan aktor, baik di depan maupun di belakang layar. Sederet nama bintang seperti Faradina Mufti, Reza Rahadian, Happy Salma, Fachri Albar, Putri Ayudya, para pemeran kawakan seperti Christine Hakim, Slamet Rahardjo, Arswendi Bening, Niniek L Karim, dan Jajang C Noer, serta hadirnya bintang baru Runny Rudiyanti, Haydar Salishz, Muzakki Ramdhan, dan Widuri Puteri akan memberikan performa memukau di depan layar dengan akting yang realistik.

Dari belakang layar, bekerja sama dengan para talenta peraih penghargaan seperti Tia Hasibuan sebagai produser, Jaisal Tanjung di departemen kamera, Aghi Narottama di departemen musik, Mohamad Ikhsan dan Richard Hicks sebagai desainer suara dan Allan Sebastian sebagai desainer produksi.

Komik Siksa Neraka

Cerita mengenai siksa neraka pada era 1980-an banyak dikisahkan dalam berbagai produk komik antara lain karya MB Rahimsyah tahun 1980-an yang menggambarkan penyiksaan saat masuk ke neraka. Komik ini diterbitkan oleh CV Pustaka Agung Harapan. Komik ini mulai menghilang pada pertengahan tahun 90an dan hampir punah pada awal milenium baru, tetapi meninggalkan kesan mendalam bagi pembacanya. Ajaran agama diperkenalkan dalam komik ini dengan cara yang tidak biasa diperkenalkan melalui gambar-gambar yang penuh penyiksaan.

Dalam versi komik, Siksa Neraka ditulis MB Rahimsyah mengacu pada legenda perjalanan Nabi Muhammad SAW pada saat Isra Mi'raj, yakni ketika Nabi diperlihatkan bentuk surga dan isi dari neraka. Usai melihat keindahan surga, Nabi diantar untuk melihat neraka, lengkap dengan berbagai siksaan yang diberikan kepada umat sebelumnya di dalam neraka.

MB Rahimsyah pun hanya menarasikan siksaan di neraka melalui keterangan singkat yang dilengkapi dengan gambar mengerikan. Tak ada dialog ataupun cerita lainnya. Dalam versi komik tidak memiliki karakter lantaran hanya mengisahkan kembali legenda perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Isra Mi'raj.

Komik Siksa Neraka sebetulnya mutu cetakannya buruk. Banyak bagian yang gambarnya kabur. Ceritanya teramat singkat sehingga bukunya tipis saja, tak sampai 30 halaman. Pada saat itu, harganya diperkirakan hanya Rp200 per eksemplar. Namun, saat ini komik dipasarkan dengan harga Rp15.000 per eksemplar. 

Komik ini tersebar luas mulai dari pedagang eceran, toko buku, pasar, masjid dan lapak pengajian, bus kota, hingga ke lembaga pendidikan agama Islam untuk anak-anak dan Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) di tengah-tengah pemukiman. Mulai dari kota besar seperti Jakarta hingga wilayah Indonesia lainnya.

Komik yang bertemakan penderitaan di neraka bermacam-macam judulnya mulai dari Taman Firdaus, Indahnya Surga, Siksaan Neraka, Siksaan Bagi Yang Tidak Puasa, Hawiyah Neraka hingga Siksaan bertebaran hingga penyiksaan bagi pelacur, dan penyiksaan bagi penipu. Semuanya melibatkan penyiksaan.

MYESHA FATINA RACHMAN  I MARVELA 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus