Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Foto-foto Jepretan Andy Warhol

Karya dua seniman besar Amerika Serikat, Joan Jonas dan Andy Warhol, dipamerkan di kawasan pusat seni Gillman Barrack.

1 Februari 2016 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meskipun sudah sepuh, seniman Amerika Serikat, Joan Jonas, 80 tahun, masih tetap sigap menanggapi pertanyaan para jurnalis yang berkeliling melihat karyanya. Jonas satu-satunya seniman yang berpartisipasi enam kali dalam pameran seni rupa bergengsi Documenta, Kasel, Jerman, sejak 1972. Di Singapura, karya Jonas berupa instalasi gambar ikan, lebah, dan kupu-kupu disandingkan dengan video. Karya-karyanya disajikan di Pusat Seni Kontemporer Nanyang Technological University, di blok 43 Gillman Barrack, Singapura, sampai 3 April 2016.

Sebuah video menunjukkan dua gadis saling memainkan rambut panjangnya, seperti menyimbolkan ekor kuda yang sedang dimain-mainkan. Di belakang kedua gadis itu, terlihat kuda yang sedang merumput. Pada adegan berikutnya, anak-anak itu seperti mengelus kepala sapi yang gambarnya disemprotkan di layar. Di layar yang lain, terlihat anak-anak yang beraksi di panggung disinari pantulan cahaya. Jonas juga menyajikan video ketika dia beraksi di panggung dengan properti kaca bergerak seiring dengan musik yang cepat dalam karya They Come to Us without a Word.

Karya Jonas ini pe1:34:42 AMrnah ditampilkan di Paviliun Amerika Serikat dalam perhelatan Venice Biennale pada 2015 dan mendapat penghargaan khusus "Special Mention". Karya ini memfokuskan pada kerapuhan alam menghadapi perubahan lingkungan yang cepat. Jonas menjelaskan, untuk pertama kalinya ia bekerja sama dengan anak-anak. Selama setahun, ia bolak-balik New York-Venesia dan dua bulan intensif di Venesia. Bersama Paul C. Ha, Direktur Pusat Seni Visual Massachusetts Institute of Technology, Jonas menyiapkan instalasi, arsitektur, editing video film, musik, dan pertunjukannya sendiri bersama anak-anak. Anak-anak itu, menurut Jonas, seperti mengerti isu yang sedang ia bicarakan. "Saya tak pernah berusaha menerangkan kepada mereka," ujarnya.

Selain karya Jonas, di kawasan seni Gilman Barrack dipamerkan foto-foto langka hasil jepretan seniman pop modern Andy Warhol. Foto-foto Polaroid ini digelar di galeri Ryan Foundation, yang letaknya berseberangan dengan gedung Pusat Seni Nanyang Technological University. Di galeri ini pameran bertajuk "Andy Warhol: Social Circus" digelar pada 16-29 Januari 2016. Untuk pertama kalinya, pemilik Ryan Foundation, Ryan Su, memamerkan koleksi langka karya Andy Warhol di Asia.

Ketika Tempo berkunjung ke studio tersebut, belasan karya Warhol dari kamera Polaroid dipajang. Foto diri Warhol dicetak dalam ukuran kecil, 3R. Foto terbesar merupakan foto dari seniman Donald Baechler yang dijepret Warhol tatkala sedang mengupil. Di empat sisi dinding di ruangan yang berukuran tak lebih dari 3 x 4 meter ini juga terpajang beberapa foto ukuran kecil para selebritas Amerika saat itu, seperti Bianca Jagger, Andre Leon Talley, Tina Chow dan Martha Graham, Paul Delvaux, Keith Haring dan Juan Dubose, Diana Vreeland, Stephen Sprouse, Gianfranco Ferre, Paul Anka, serta Cindy Spelling. Foto-foto itu diambil Warhol pada 1960-1985.

Ditampilkan pula kopi masterpiece yang menggunakan teknik fotobooth, Ethel Scull 36 Times, pada 1963, yang menurut kurator dan sejarawan seni Henry Gledzahler disebut potret paling sukses pada 1960. Selain menampilkan foto-foto Polaroid, galeri ini memamerkan karya instalasi yang terinspirasi karya Warhol dengan warna-warna perak dan sofa merah. Sebuah ruang, misalnya, penuh balon berwarna perak. Balon-balon itu beterbangan memenuhi ruang karena diembus angin dari sebuah kipas. Di ruang lain, yang semua dindingnya berlapis kertas perak, terdapat sebuah sofa merah. Sofa tersebut tiruan sofa yang terdapat di Museum Andy Warhol di Pittsburgh, Amerika Serikat.

Dian Yuliastuti (Singapura)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus