SESUATU YANG INDAH
Cerita & Sutradara: Wim Umboh
Skenario: Arifin C. Noor
Produser: PTAriesAngkasa Film.
INI memang kisah tentang dua bersaudara yang kebetulan sama-sama
bekerja sebagai penerbang. Karena itu, di samping para pemain,
ikut memainkan peranan besar dalam film adalah juga kapal-kapal
terbang serta sejumlah besar helikopter. Sudah terang
barang-barang mahal yang kerjanya berkeliaran di angkasa itu
menarik perhatian ketika sempat terperangkap dalam seluloid.
Maka film Sesuatu Yang Indah ini terpaksa harus dicatat sebagai
film Indonesia pertama, yang di samping memainkan pesawat
terbang dan helikopter, juga menggunakan benda terbang itu untuk
melakukan pemotretan dari udara. Silakan melihat sejumlah
panorama dari udara lewat film ini - kalau tidak puyeng.
Tapi film Wim Umboh yang terbaru ini tidak hanya menarik karena
ia membawa kita terbang ke berbagai tempat Balikpapan,
Singapura, Tokio dan Irian Jaya. Di film ini ada cerita yang
menarik, dikisahkan dalam sebuah jalinan cerita yang halus oleh
Arifin C. Noor (skenario). Dimainkan juga dengan baik oleh
beberapa pemain, dan dipotret dengan manis oleh Lukman Hakim
Nain (juru kamera). Yohannes Mokodompit (Roy Marten) adalah adik
Leonardus Mokodompit (Fadli). Yang pertama bekerja sebagai
penerbang helikopter Pelita Air Service, sedang sang abang
sebagai pilot pesawat pelumpang jet di perusahaan yang sama.
Tak Sederhana
Kedua bersaudara ini hidup bersama dalam rumah besar yang tidak
lagi dihuni oleh orang tua mereka. Yatim piatu, tapi tidak
menderita. Ceritanya juga bukan mengenai anak-anak yang
ditinggal terlantar orang tua, melainkan mengenai cinta.
Yohannes mula-mula jatuh cinta pada Ningrum (Marini), dan
setelah putus, perempuan yang sama bercintaan, kemudian malah
kawin dengan Leonardus. Api lama belum juga padam, bahkan ketika
Yohannes telah kawin dengan gadis bebas Anna (Christin Hakim).
Cerita tidak sesederhana singkatan ini, sebab baik Leonardus
maupun Anna, keduanya juga terbuhul oleh ikatan-ikatan halus
dengan perempuan atau lelaki lain. Keadaan menjadi lebih rumit
oleh kehadiran secara bersama Leo, Yo dan Ningrum dalam sebuah
rumah. Kerumitan yang sebenarnya mencapai puncaknya tatkala Leo
tiada, setelah menghembuskan nafas terakhir di atas pesawat
dalam penerbangan ke Tokio.
Kekuatan utama film ini memang tidak pada kehebatan cerita,
sehingga - berbeda dengan kebanyakan film Indonesia lainnya -
cerita singkatnya memang tidak menarik. Cara berceritanya di
situlah harus kita lihat pencapaian Wim Umboh lewat film ini.
Dari ide cerita yang diberikan oleh Wim Umboh, Arifin C. Noor
merangkai sebuah skenario yang plastis dengan kesempatan
partisipasi yang sebesar-besarnya bagi para penonton. Tidak
semua hal diceritakan, tapi dengan sedikit menggunakan fikiran
dan perasaan, penonton toh bisa tahu jalan cerita.
Film Wim Terbaik
Bagi mereka yang pernah menyaksikan karya Wim yang bernama Mama,
menonton film Sesuatu Yang Indah ini lebih mudah. Film ini
berbeda sekali dengan film-film Pengantin Remaja, Perkawinan
ataupun Cinta. Lewat filmnya yang terbaru ini Wim Umboh terasa
berusaha keras menggunakan gambar sebagai alat bercerita. Tidak
semuanya berhasil, meski rasanya harus diakui lahwa film ini
adalah film terbaik yang pernah dihasilkan oleh Wim.
Sebagai editor, Wim juga melakukan sesuatu dalam karyanya ini.
Kerja samanya dengan Arifin C. Noor pada akhirnya menghasilkan
sebuah paduan gambar yang bercerita dengan jelas, tanpa menjadi
verbal. Penggunaan dissolve pada penyambungan dua gambar memang
terasa sedikit berlebihan, tapi juga menolong penonton dari
keterkejutan sebagai yang sering mereka alami dalam film-film
Wim Umboh sebelumnya yang sibuk dengan editing cut-to-cut.
Film Wim Umboh kali ini dibikin nyaris tanpa tanda seru. Juga
para pemain bermain dengan halus dan meyakinkan, tapi terutama
Roy Marten dan (lagi-lagi) Marini. Musik Idris Sardi juga ikut
membantu, meski Lukman Hakim tidak memperlihatkan kemajuan yang
istimewa. Barangkali karena baru kali ini memegang kamera sambil
melayang-layang di angkasa. Mungkin puyeng.
Salim Said
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini