Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Gradasi Warna: Pengertian, Jenis, dan Cara Menggambarnya

Cara membuat gradasi warna yang halus dan menarik dengan teknik sederhana menggunakan krayon, pensil warna, atau cat air

6 Januari 2025 | 18.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar
ilustrasi warna (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, JAKARTA - Gradasi warna adalah perpaduan antara dua atau lebih warna yang berbeda secara halus dan bertahap, menciptakan efek transisi yang memukau mata. Dalam desain grafis, seni lukis, atau bahkan fashion, gradasi warna sering digunakan untuk memberikan kedalaman dan dimensi pada karya. Dengan memanfaatkan gradasi, warna-warna yang awalnya terpisah bisa menyatu dengan cara yang elegan dan harmonis.

Pengertian Gradasi Warna

Menurut Birren (2013) dalam bukunya Principles of Color: A Review of Color Theory, gradasi warna adalah proses pencampuran warna dengan transisi yang halus untuk menciptakan perubahan intensitas dan nuansa warna.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gradasi warna sering digunakan dalam berbagai bidang seperti seni, desain grafis, dan fotografi untuk memberikan kedalaman dan dimensi visual yang lebih menarik. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Senada dengan pendapat tersebut, dalam jurnal Art and Color Theory oleh Robles (2021), gradasi warna dianggap sebagai salah satu teknik penting dalam menciptakan harmoni visual, karena memungkinkan transisi yang lebih mulus antara warna dan memperkaya pengalaman visual penikmat karya.

Jenis-Jenis Gradasi Warna

  • Teknik Gradasi Linear

Teknik ini melibatkan perubahan warna yang halus dari satu warna ke warna lainnya secara lurus, baik secara vertikal, horizontal, atau diagonal. Dalam mewarnai, teknik linear digunakan untuk menciptakan transisi yang jelas dan teratur antara dua warna. Misalnya, mulai dengan warna biru muda di satu sisi dan berlanjut dengan biru tua di sisi lainnya, menciptakan efek peralihan yang alami.

  • Teknik Gradasi Radial

Teknik gradasi radial dimulai dari titik pusat dan meluas ke arah luar, menciptakan efek melingkar atau berbentuk spiral. Teknik ini digunakan untuk memberikan kesan kedalaman atau fokus pada objek tertentu, seperti pada gambar bunga atau matahari. Peralihan warna dari pusat ke luar harus dilakukan secara bertahap untuk menciptakan kesan halus.

  • Teknik Gradasi Bertahap (Layering)

Dalam teknik ini, Anda mewarnai dengan lapisan tipis warna secara bertahap, dimulai dari warna terang hingga warna gelap. Teknik layering memungkinkan kontrol yang lebih baik terhadap intensitas warna dan peralihan yang lebih halus antara satu warna dengan warna lainnya. Hal ini sangat berguna untuk menciptakan kedalaman dan nuansa pada gambar.

  • Teknik Blending dengan Jari atau Kain

Teknik blending melibatkan pencampuran warna menggunakan jari atau kain halus untuk menciptakan transisi yang sangat lembut antara warna. Teknik ini sering digunakan dengan krayon atau pensil warna untuk menghasilkan gradasi yang sangat halus dan menyatu. Teknik ini memungkinkan warna-warna untuk "melebur" menjadi satu, menciptakan efek yang alami dan tidak terputus.

  • Teknik Gradasi Terbalik (Reverse Gradient)

Berbeda dengan gradasi linear, teknik gradasi terbalik dimulai dengan warna gelap di area yang lebih luas, kemudian bertransisi secara bertahap ke warna yang lebih terang. Teknik ini sering digunakan untuk menciptakan efek yang dramatis atau misterius, seperti bayangan atau area gelap yang memudar menjadi terang.

Cara Membuat Gradasi Warna

  • Pilih Warna untuk Gradasi

Tentukan dua atau lebih warna yang ingin Anda gabungkan dalam gradasi. Misalnya, Anda bisa memilih warna biru dan hijau, atau merah dan kuning.

  • Tentukan Area Gambar

Pilih area pada kertas tempat Anda ingin membuat gradasi warna. Misalnya, Anda bisa mulai dengan menggambar sebuah kotak panjang atau bahkan membiarkan area itu kosong jika ingin membuat gradasi di seluruh permukaan kertas.

  • Mulai dengan Warna Terang

Ambil krayon atau pensil warna pertama (misalnya biru muda) dan warnai bagian yang paling dekat dengan tepi atau area yang Anda ingin tampilkan dengan warna terang.

Tekan sedikit agar warnanya lebih kuat, tetapi jangan terlalu keras agar dapat mencampur dengan warna selanjutnya dengan mudah.

  • Campurkan Warna secara Bertahap

Setelah bagian dengan warna terang selesai, pilih warna kedua yang lebih gelap atau berbeda (misalnya biru tua atau hijau). Mulailah mengisi area berikutnya dengan warna tersebut. Gunakan teknik mewarnai bertahap dengan mengurangi tekanan pada krayon atau pensil warna saat Anda mendekati batas antara dua warna, sehingga peralihan antara warna terang dan gelap menjadi lebih halus.

  • Blending atau Pencampuran Warna

Untuk membuat transisi lebih halus, gunakan jari atau kain halus untuk mengelus atau menyatukan warna, sehingga warna satu menyatu dengan yang lainnya. Lakukan gerakan memutar atau searah dengan garis untuk membuat peralihan warna lebih alami.

  • Menambah Lapisan

Jika diperlukan, Anda bisa menambah lapisan warna lain untuk memperjelas peralihan gradasi atau menambah kedalaman pada gambar. Anda dapat mengulang langkah ini dengan menambah warna lebih gelap atau lebih terang di bagian yang diinginkan.

  • Penyelesaian

Periksa gradasi warna yang sudah dibuat, pastikan tidak ada bagian yang terlalu kontras atau terputus.Gunakan penghapus untuk merapikan bagian tepi jika ada warna yang keluar dari garis atau jika Anda ingin mengurangi intensitas warna pada area tertentu.

ALISHA FARADINA, berkontribusi dalam artikel ini.

Andika Dwi

Andika Dwi

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus