Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teroka

Hijack 1971, Kisah Nyata Pembajakan Pesawat Korsel Tayang pada 17 Juli Mendatang

Hijack 1971 mengisahkan pembajakan pesawat Korean Air F27 pada 1971 yang menghadirkan drama heroik di udara saat pilot menyelamatkan penumpang.

14 Juli 2024 | 12.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hijack 1971, film terbaru yang dibintangi oleh Ha Jung Woo, segera tayang di bioskop Indonesia pada 17 Juli 2024. Film ini diangkat dari kisah nyata tentang pembajakan pesawat Korean Air F27 pada tahun 1971.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film ini merupakan debut penyutradaraan Kim Sung-han, yang sebelumnya dikenal sebagai asisten sutradara dalam film-film populer seperti Asura: The City of Madness (2016) dan 1987: When The Day Comes (2017). Kesempatan kali ini menjadi ajang pembuktian bagi Kim Sung-han untuk menunjukkan kemampuannya dalam menggarap sebuah film sebagai sutradara utama.

Sinopsis dan Deretan Pemain Film Hijack 1971

Hijack 1971 berlatar di Bandara Sokcho pada musim dingin tahun 1971. Cerita bermula ketika pilot Tae-in (Ha Jung Woo) dan Gyu-sik (Sung Dong Il) bersiap melakukan penerbangan menuju Gimpo. Awalnya, penerbangan ini berjalan lancar dengan penumpang yang tertib mendengarkan instruksi pramugari. Namun, suasana berubah mencekam saat sebuah bom rakitan meledak di dalam pesawat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ledakan tersebut ternyata berasal dari Yong-dae (Yeo Jin Goo), seorang warga sipil yang berniat membajak pesawat. Dalam kekacauan tersebut, Gyu-sik, yang merupakan kapten penerbangan, terluka parah hingga kehilangan salah satu penglihatannya. Kokpit kemudian dikuasai oleh Yong-dae, yang mengancam akan menerbangkan pesawat menuju Korea Utara.

Di tengah situasi genting ini, Tae-in menjadi harapan satu-satunya bagi para penumpang. Dia berusaha keras mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan penerbangan dan memastikan semua penumpang selamat. Ha Jung Woo, yang memerankan karakter Tae-in, terinspirasi dari kisah nyata seorang pilot bernama Park Wan Gyu. 

Adegan dalam film Hijack 1971. Foto: Istimewa.

Hijack 1971 dibintangi oleh sejumlah aktor ternama Korea Selatan. Selain Ha Jung Woo dan Yeo Jin Goo, film ini juga menampilkan Sung Dong Il, Chae Soo Bin, Kim Dong Wook, Kim Jong Soo, dan Kim Sun Young. Naskah film ini ditulis oleh Kim Kyung Chan, yang dikenal lewat karyanya seperti Cart (2014), 1987: When the Day Comes (2017), dan Hit-and-Run Squad (2019). Film ini sebelumnya tayang lebih awal di Korea Selatan pada 21 Juni 2024.

Latar Belakang Sejarah Pembajakan Pesawat Korea 

Tahun 1971 dikenal sebagai tahun puncak insiden pembajakan pesawat secara global, dengan total 325 insiden yang terjadi dalam kurun waktu lima tahun, menurut data Administrasi Penerbangan Federal AS. Pembajakan pesawat menjadi fenomena yang menakutkan hingga akhirnya langkah-langkah keamanan seperti pemindaian sinar-X dan detektor logam diberlakukan untuk mengurangi jumlah insiden tersebut.

Hijack 1971 mengambil inspirasi dari insiden pembajakan pesawat penumpang yang berangkat dari Bandara Sokcho menuju Bandara Gimpo pada Januari 1971. Peristiwa ini merupakan salah satu insiden pembajakan pesawat paling terkenal di Korea Selatan, dengan tujuan membawa pesawat ke Korea Utara melintasi Zona Demiliterisasi.

Film ini tidak hanya mengisahkan ketegangan pembajakan, tetapi juga menggambarkan perjuangan individu-individu dalam situasi ekstrem. Ha Jung Woo, yang memerankan Tae-in, mengungkapkan bahwa film ini mampu menyuguhkan ketegangan bagi penonton.

"Meskipun cerita ini dimulai dengan peristiwa nyata sebagai motifnya, hiburan dan ketegangan film ini sangat menarik," ujar Ha Jung Woo, dikutip melalui keterangan tertulis pada Ahad, 14 Juli 2024.

Sutradara Kim Sung Han, melalui film tersebut juga berusaha menyajikan situasi yang lebih dramatis dari kejadian aslinya. "Saya ingin menyusun situasi dengan adegan sinematik," kata dia.

Film Hijack 1971 menggambarkan ketegangan yang ekstrem di pesawat yang dibajak. Para karakter dihadapkan pada situasi hidup atau mati, yang memaksa mereka untuk membuat keputusan kritis dalam hitungan detik. Ini akan memberikan pengalaman yang intens bagi penonton, dengan menghadirkan pertaruhan nyawa yang dramatis, ketika setiap karakter harus membuat pilihan yang akan menentukan nasib mereka.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus