Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komposer tenama Ludwig van Beethoven mulai kehilangan pendengaran atau tuli pada usia 31 tahun. Ketuliannya semakin parah hingga menjadi tuli total pada 1817 saat usianya 47 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada awal ketuliannya akibat penyakit otosleorosis, Beethoven perlahan menarik diri dari pergaulan masyarakat, bahkan terhadap teman-teman dan keluarganya. Beethoven sempat depresi karenanya, tapi perlahan dia mampu keluar dari dari keterpurukannya itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari www-classicfm-com penyebab pasti gangguan pendengarannya tidak diketahui. Teori berkisar dari sifilis hingga keracunan timbal, tifus, atau bahkan mungkin kebiasaannya membenamkan kepalanya ke dalam air dingin agar dirinya tetap terjaga.
Pada satu titik dia mengklaim bahwa dia jatuh pada 1798 di tempatnya bekerja. Setelah jatuh, katanya, dia bangun dan mendapati dirinya tuli. Di lain waktu ia menyebutkan soal masalah pencernaan.“Penyebabnya pasti karena kondisi perut saya selalu buruk dan semakin parah,” tulisnya, “karena saya selalu diganggu diare, yang menyebabkan kelemahan luar biasa.”
Otopsi yang dilakukan setelah Beethoven meninggal, menyebutkan telinga bagian dalam sang komposer itu bengkak, yang berkembang menjadi lesi seiring waktu.
Symphony No.5 Beethoven yang terkenal, ditulis pada tahun 1804. Motif pembukaannya yang terkenal sering disebut sebagai “fate knocking at the door” gangguan pendengaran yang kejam yang dia khawatirkan akan menimpanya selama sisa hidupnya.
Baca: Kisah Ludwig Van Beethoven Komponis Termasyhur dengan Gangguan Pendengaran Akut
Beethoven Berusaha Sembuh dari Gangguan Pendengaran
Mandi air Danube yang suam-suam kuku tampaknya membantu penyakit perut Beethoven, tetapi ketuliannya semakin parah. "Saya merasa lebih kuat dan lebih baik, kecuali telinga saya bernyanyi dan berdengung terus-menerus, siang dan malam."
Salah satu obat aneh adalah mengikat kulit kayu basah ke lengan atasnya sampai mengering dan menghasilkan lepuh. Ini tidak menyembuhkan ketuliannya, itu hanya menjauhkannya dari pianonya selama dua minggu. Setelah 1822, Beethoven berhenti mencari pengobatan untuk pendengarannya. Ia mencoba berbagai alat bantu dengar, seperti alat semacam terompet pendengaran khusus.
Beethoven Tuli, Bagaimana Dia Mencipta Musik?
Beethoven telah mendengar dan memainkan musik selama tiga dekade pertama hidupnya, jadi dia tahu bagaimana instrumen dan suara terdengar dan bagaimana mereka bekerja bersama. Ketuliannya tidak serta merta, gangguan pendengarannya bukan datang secara tiba-tiba, jadi dia selalu bisa membayangkan dalam pikirannya seperti apa komposisinya.
Pengurus rumah tangga ingat bahwa ketika pendengaran Beethoven semakin memburuk, ia akan duduk di depan piano, memasukkan pensil ke dalam mulutnya, menyentuh ujung lainnya ke papan suara instrumen, untuk merasakan getaran nada.
Ludwig van Beethoven meninggal di Wina pada tahun 1827 pada usinya yang ke lima puluh tujuh tahun. Dalam hidupnya Bethoven telah merampungkan karya-karyanya meliputi 9 simfoni, 32 Sonata, 5 piano concerto, 10 sonata untuk pinao dan biola, serangkaian kuartet gesek yang menakjubkan, musik vokal, musik teater dan banyak lagi.
YOLANDA AGNE I SDA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.