Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

JAFF Putar Film Bertema Prostitusi Kelas Atas, Cinta Laura Latihan Keras Pole Dance

Direktur Program JAFF, Alexander Matius menyebutkan Scandal menarik karena membawa pesan tentang kekerasan terhadap perempuan.

29 November 2022 | 15.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Jogja NETPAC Asian Film Festival atau JAFF memutar film tentang kerasnya kehidupan prostitusi kelas atas berjudul Scandal 2 (Love, Sex & Revenge) di Bioskop Empire XXI, Senin, 28 November 2022. Berlangsung pada 26 November hingga 3 Desember 2022, JAFF memutar 137 film dari 19 negara. Scandal 2 merupakan film seri komersial dalam sembilan episode yang ditayangkan di Vidio, layanan streaming mulai 15 Desember 2022.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tentang Penari Muda yang Menyusup ke Prostitusi 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film berdurasi 100 menit ini memotret penari muda  yang menyusup ke prostitusi kelas atas. Latar film besutan sutradara, Razka Robby Ertanto ini mengambil latar hotel mewah, jalanan, dan pura di Bali. 

Cinta Laura Kiehl menjadi tokoh sentral dalam film produksi Sky Films tersebut. Ditemui seusai pemutaran film, dia menjeskan film itu sebagai kritik sosial terhadap dunia prostitusi. Perempuan menderita di balik gemerlap dunia prostitusi kalangan atas. "Mereka mengalami kekerasan," kata Cinta Laura.

Dalam film itu, duta anti-kekerasan terhadap perempuan itu menceritakan karakter pemain muncul dari pengalaman traumatis korban kekerasan. Lewat film itu, Cinta yang bermain bersama Rangga Nattra menekankan ingin menyuarakan rasa sakit yang dialami perempuan yang mengalami kekerasan dan mengajak mereka bangkit. 

Aktris Cinta Laura, aktor Rangga Nattra, dan sutradra Razka Robby Ertanto seusai pemutaran film Scandal 2 (Love, Sex & Revenge) di Yogyakarta, Senin malam, 28 November 2022 (TEMPO/Shinta Maharani)

Yang mencolok dalam film itu adalah visual glamor, klub mewah bersinar penuh minuman anggur dan orang berduit. Selain itu, Cinta menunjukkan kemampuannya menari pole dance atau tari tiang yang memadukan gerakan senam tari dan akrobat. Dia menarikan gerakan yang erotis di klub malam pinggiran hingga bekerja di klub eksklusif bernama Royal Club.

 

Usaha Keras Cinta Laura Mendalami Peran

Demi menjalankan peran sebagai Luna yang mahir menari, Cinta berlatih keras di sela syuting film lain saat dia berada di Thailand. Secara khusus dia menerbangkan pelatih pole dance ke Thailand. Selama sepekan Cinta berlatih tanpa henti. Selain latihan tari tiang, dia juga berlatih tari tradisional Bali. "Pengorbanan banget latihan itu. Aku ingin terlihat  profesional," ujar dia. 

Sutradara film, Razka Robby menyebutkan timnya riset ke sejumlah klub malam mewah di Jakarta. Mereka mengamati bagaimana klub-klub itu memilih perempuan yang bekerja di sana. Kostum pemain juga disiapkan secara matang untuk menunjukkan kehidupan prostitusi kelas atas. 

Dia berharap penonton tidak sekadar melihat film itu dari sisi visual yang glamour, melainkan karakter aktris yang beragam dan kompleks. "Tidak sskadar melihat tubuh perempuan yang menari, tapi pesan kuat di baliknya," kata dia. 

Direktur Program JAFF, Alexander Matius menyebutkan Scandal menarik karena membawa pesan tentang kekerasan terhadap perempuan. Tahun ini panitia JAFF mengangkat tema yang beragam sesuai karakter festival. Tema gender, humanisme, kultur, pengaruh militerisme, kekerasan seksual, dan trauma mewarnai festival itu.

 

SHINTA MAHARANI

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Shinta Maharani

Shinta Maharani

Kontributor Tempo di Yogyakarta

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus