Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta Concert Orchestra (JCO) menggelar konser bertajuk An Anime Symphony pada Sabtu, 9 Desember 2023 di Gedung Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Atas antusiasme yang besar, maka diadakan dua kali pertunjukan di jam berbeda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Avip Priatna, Direktur Musik dan Konduktor Jakarta Concert Orchestra mengaku sangat senang atas respons positif yang mereka terima. “Sudah lama saya merencanakan agar tema anime bisa dihadirkan dalam harmoni orkestra. Sejak awal, kami konsisten untuk terus mengangkat tema musikalitas yang beragam, agar musik orkestra tidak terus terkesan kaku,” ucapnya dalam konferensi pers pada Kamis, 7 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Konser JCO pada Desember biasanya akan mengangkat tema liburan akhir tahun sehingga memiliki nuansa hiburan. Tahun ini, tema anime Jepang dipilih untuk membentuk pengalaman musik baru yang dipadukan dengan orkestra.
2000 Tiket An Anime Symphony Sold Out dalam Waktu Singkat
Dengan basis penggemar yang massif di Indonesia, konser An Anime Symphony menjadi magnet bagi penggemar musik klasik dan anime. Sebanyak 2.000 tiket terjual hanya dalam beberapa menit saja sehingga pertunjukan yang awalnya diadakan satu kali pukul 15.30 WIB, akhirnya ditambah pertunjukan kedua pukul 19.30 WIB.
25 Lagu Anime yang Dibawakan dalam An Anime Symphony
Pemilihan lagu dikurasi dengan saksama hingga menghasilkan 25 lagu final dari film dan serial anime yang populer sejak tahun 1980-an. Di antaranya adalah karya studio ghibli The Boy and The Heron, Howl’s Moving Castle, Spirited Away, dan Kiki’s Delivery Service.
Begitu pula terdapat lagu-lagu serial anime, seperti Moonlight Densetsu milik Sailor Moon, We Are! milik One Piece, Detective Conan Main Theme milik Detective Conan, Doraemon no Uta milik Doraemon, dan masih banyak lagi.
25 lagu terpilih akan ditampilkan dalam irama yang sama seperti lagu aslinya, hanya warna musiknya yang dibuat berbeda. Khusus konser anime kali ini, Avip meminta sendiri pada manager agar lagu-lagu ini tidak banyak diubah dan tetap mempertahankan lagu asli yang sudah familiar di kalangan penggemar anime.
Avip menyebut ia banyak mendapat bantuan dan masukan pemilihan lagu dari murid-murid yang juga banyak pecinta anime. “Saya percaya bahwa pilihan mereka memang sesuai dengan apa yang menjadi favorit dari penggemar musik anime. Karena kan kita enggak mau juga bikin konser, tapi orang-orang enggak tahu lagunya,” katanya.
Penonton Diharapkan Datang Pakai Kostum Anime
Tak sampai di situ, tim penyelenggara pun sangat mendorong penonton yang ingin datang dengan konstum cosplay anime dan tampil berekspresi sebebas-bebasnya.
Sekitar 200 musisi dan penyanyi akan terlibat dalam konser ini. An Anime Symphony akan menampilkan The Resonanz Children Choir (TRCC), Batavia Madrigal Singer (BMS), Pepita Salim, Farman Purnama, dan Stefani Yang.
“Harapannya, (konser ini) dapat menginspirasi generasi muda bahwa musik orkestra juga mampu membawakan musik-musik beragam dari berbagai genre dan tema,” kata Avip.
GABRIELLA KEZIAFANYA BINOWO