Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Hari Jumat pagi. Aku melihat putraku
dibawa serdadu. Tubuhnya hancur karena
cambukan. Bagai penjahat besar, putraku
dihadapkan ke Pilatus untuk diadili.
Salibkan dia, salibkan dia, teriak orang-orang.
Aku ingin memohon dengan sangat agar mereka
diam. Tapi aku menyadari semua ini harus terjadi...."
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo