Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Band era 90-an, Java Jive, siap meluncurkan album terbaru mereka tahun depan. Album baru tersebut sekaligus sebagai penanda eksistensi mereka yang memasuki usia seperempat abad.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Alhamdulillah, 24 tahun masih bertahan dengan personel yang sama. Semangatnya seperti baru. Ada kemungkinan tahun depan, yang tinggal hitungan hari, kami akan berusaha membuat album lagi," ujar Faturachman, vokalis Java Jive dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 4 Desember 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dia mengatakan, banyak hal yang memicu bandnya kembali menelurkan karya-karya baru, salah satunya dukungan dari sang idola, musisi Fariz RM.
"Mas Fariz support banget. Banyak yang menanti. Banyak trigger trigger yang membuat kami untuk kreatif lagi. Jangan buang waktu," kata dia. "Mudah-mudahahan bisa menghasilkan karya yang dicintai masyarakat lagi."
Selain album anyar, para personel Java Jive juga berharap bisa kembali mengadakan konser, sebagai obat rindu para penggemar musik tanah air.
Sebelum itu terwujud, dalam waktu dekat, band beranggotakan Capung (gitar), Dany Spreet (vocal), Faturachman (vocal), Edwin (drum), Noey (bass) dan Tony (keyboard) itu siap meluncurkan single Dansa Yo Dansa ciptaan Titiek Puspa.
Dalam penggarapan ulang single ini Java Jive berkolaborasi dengan Fariz RM. Bukan hanya 10 atau 15 tahun, band Java Jive harus menunggu sekitar 28 tahun lamanya untuk bisa mewujudkan impian bisa berkolaborasi bersama musisi Fariz RM. "Waktu itu masih mimpi melakukan kolaborasi bersama Mas Fariz. Bisa terwujud 28 tahun kemudian," ujar Dany.
Kolaborasi JavaJive bersama Fariz akhirnya terwujud melalui penggarapan ulang lagu Dansa Yo Dansa ciptaan Titiek Puspa. Dalam lagu ini, Fariz mengisi beberapa bagian vokal dan keyboard.
Bagi Dany dan rekan-rekannya, kolaborasi bersama Fariz juga menjadi jembatan mereka dan generasi muda agar bisa mengapresiasi karya musik ciptaan musisi Indonesia. "Kami memohon Kang Fariz bersedia berkolaborasi bersama kami. Menjadi jembatan. Kami ada di tengah-tengah, Tante Titiek, Om Fariz dan kami. Kami ingin menjadi jembatan ke generasi muda bahwa musik Indonesia layak untuk diapresiasi," tutur Dany.
Selain ingin mengabadikan salah satu karya masterpiece Titiek, pemilihan lagu Dansa Yo Dansa didasarkan pada faktor kekinian baik dari sisi ide musik maupun liriknya. Mereka merasa lagu ini masih relevan dinyanyikan hingga kini.
"Dansa Yo Dansa ini tak pernah lekang dimakan waktu, baik dari ide musiknya, ataupun lirik. Masih tetap relevan sampai sekarang," kata Dany. "Kami ingin mengabadikan karya itu sebagai generasi selanjutnya mempopulerkan ke generasi berikutnya bahwa lagu-lagu Indonesia mempunyai kualitas yang tinggi."
Sementara itu, sang empunya lagu tak menampik rasa senangnya mengetahui salah satu lagu karyanya ada yang melirik. "Terus terang saya sangat berbahagia bahwa lagu yang cuma seadanya itu masih mau ada yang menyanyikan. Saya mainnya otodidak. Saya bisanya cuma dari hati, do re mi fa saja enggak pakai pagar-pagar," kata Titiek dalam kesempatan yang sama.
Java Jive telah malang melintang selama 24 tahun di industri musik tanah air itu telah meluncurkan 8 album dan beberapa single.