Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kwikku, platform media sosial storytelling yang mempertemukan penulis dan kreatir webtoon dengan pembaca menggelar Kompetisi Novel dan Webtoon yang berhadiah total Rp 500 juta. Ajang yang diadakan tahunan ini digelar pada 4 September sampai 4 Desember 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tahun ini, kompetisi ini ditambah satu lagi dengan design cover untuk memancing peserta kian banyak dari tiga yang diperlombakan. Biar semakin banyak kreator yang bergabung meramaikan kompetisi," kata Hamdi Musaad, CEO Kwikku, dalam siaran pers yang diterima Tempo pada Selasa, 7 September 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Hamdi, dengan tagline #PastiBisaBerkarya, para juara 1,2,3 naskah terbaik akan mendapatkan kesempatan untuk dijadikan ide cerita film. Kami percaya di tengah keterbatasan ruang gerak karena pandemi yang tengah terjadi, hal ini tetap tidak menyurutkan semangat kita semua untuk melahirkan karya yang berkualitas," tuturnya.
Hamdi menjelaskan, Kwikku membuka kesempatan sebesar-besarnya bagi para kreator yang ingin meramaikan kompetisi ini. “Melihat perkembangan internet yang sangat pesat, kami ikut terlibat untuk membangun sebuah wadah Digital Creative Hub, yang memungkinkan para kreator untuk menciptakan karya terbaik."
Juri di kompetisi sudah diakui karya-karya mereka. Kwikku menggandeng sepuluh orang dengan nama yang amat dikenal. Untuk kategori novel, mereka mengajak Dee Lestari, Ahmad Fuadi, Agustinus Wibowo, Rintik Sedu, dan Erisca Febriani. Pada kategori webtoon jurinya adalah, Sweta Kartika, Chris Lie, Olvyanda, Krisanti, dan Faza Meonk.
"Untuk penyuka fiksi, pencinta novel, ini adalah saatnya unjuk kemampuan, kirimkan karya terbaik,” ajak Dee Lestari. Faza Meonk, kreator Si Juki mengatakan, kompetisi ini untuk menemukan komikus-komikus dan kreator muda dengan kualitas menarik. "Kompetisi seperti ini bisa jadi langkah efektif. Tinggal tantangannya bagaimana Kwikku bisa menyerap potensi ini ke arah yang memajukan industri komik,” kata Faza.
Selain efektivitas mencari kreator muda, kompetisi di Kwikku ini juga bisa menjadi pemantik orang dengan keahlian dalam berkarya agar muncul. “Memang harus dipancing dulu agar talentanya keluar. Media yang mewadahi karya sudah semakin banyak, tinggal bagaimana tiap kreator menghadirkan keunikan dan value yang berbeda pada tiap karyanya agar bisa stand out,” kata Sweta.