Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Ubud, Gianyar - Novelis Leila S. Chudori meluncurkan karya terbarunya, "Laut Bercerita", di Ubud Writers & Readers Festival 2017, Jumat, 27 Oktober 2017, malam. Novel ini bercerita tentang keluarga yang kehilangan anggotanya menjelang reformasi 1998.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Ceritanya tentang orang-orang yang diculik," kata Leila, 55 tahun, di peluncuran di Warwick Ibah Villa, Ubud, Gianyar, yang dihadiri seratusan orang. Wartawan senior Tempo itu mendapat ide penulisan dari rekannya, Nezar Patria, yang diculik pada Maret 1998. Leila mulai meriset untuk novel ini sejak 2013. Dia mewawancarai mantan aktivis dan keluarga korban pergerakan yang hilang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Leila Chudori menandatangani novel 'Laut Bercerita' di Ubud Writers & Readers Festival, Jumat, 27 Oktober 2017. TEMPO/Reza Maulana
Menurut Leila, cerita tentang orang hilang sudah banyak dikupas habis di media. Misalnya, Tempo yang menulis laporan panjang tentang penyair Wiji Thukul. "Tapi, di novel, kita bisa bisa menyelami tokoh lebih jauh dan dalam ketimbang jurnalistik yang hanya mengungkapkan fakta," ujarnya. Misalnya, dia melanjutkan, faktor psikologis, yaitu bagaimana korban yang setelah 19 tahun masih trauma melihat orang berseragam tertentu. Ada juga survival guild, yaitu perasaan bersalah karena dia lolos dari maut namun temannya tidak.
Usai peluncuran, pengunjung berkesempatan mendapat tandatangan dan berfoto bersama Leila. Rika Fitriani, 29 tahun, mengatakan presentasi Leila membuka matanya tentang pemerintah Orde Baru. "Selama ini cuma tahu selentingan-selentingan aja," kata pegawai negeri di Jakarta itu sembari menenteng "Laut Bercerita" yang sudah ditandatangani. Ini kali pertama dia membaca karya Leila. "Habis baca ini sepertinya akan baca novel-novel Ibu Leila yang sebelumnya."
Sebelumnya, di "Pulang" yang terbit 2013, Leila juga menulis dengan latar belakang peristiwa penting republik ini, yaitu tragedi 65. Novel itu telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman. Judul-judul lainnya adalah "9 dari Nadira", "Malam Terakhir", dan "The Longest Kiss".