Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Martijn Gerard Garritsen atau populer disebut Martin Garrix adalah salah satu penampil yang paling dinanti para penonton pada perhelatan musik DWP 2019, Jumat, 13 Desember 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa penonton yang Tempo jumpai menuturkan mereka sengaja datang di hari pertama DWP untuk menyaksikan penampilan Martin Garrix. "Lagunya dia enak-enak banget dan banyak orang tau albumnya dia. Martin Garrix juga salah satu DJ termuda yang udah populer sedunia," ujar Grace, salah seorang penonton.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pernyataan serupa disampaikan oleh penonton asal Malaysia. Dia terbang khusus ke Indonesia untuk menyaksikan penampilan DJ yang baru saja menyabet penghargaan di ajang MTV Europe Music Award 2019 kategori Best Electronic itu. "Kami sudah datang event ini dua kali, tapi tahun ini kami tak boleh melewatkan Martin Garrix," ujar penonton asal Malaysia itu.
Penonton dari Malaysia turut menghadiri perhelatan musik Djakarta Warehouse Project atau DWP 2019 yang diselenggarakan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat,13 Desember 2019. TEMPO/Bernadus Guntur
DJ muda asal Belanda yang naik daun berkat single Animals di tahun 2013 ini ikut memanaskan panggung Garuda Land sebagai penampil terakhir. Dia membuka dengan single Turn Up The Speaker seraya mengajak penonton untuk mengangkat tangan. "Put your hands up," teriaknya dari atas panggung.
Setelah itu, berbagai lagu populer seperti Hold On, In The Name of Love, Used to Love, dan Scared to be Lonely mulai dimainkan. Riuh penonton semakin terdengar ketika Martin Garrix membawakan lagu-lagu dengan middle tempo seperti Burn Out, Now That I've Found You, So Far Away, The Middle, dan Clarity (Zedd).
Seusai bersenandung dengan lagu-lagu tadi, penonton diajak berdansa lebih liar sambil diiringi beat cadas dari lagu Tremor dan Animals. Berdasarkan pantauan Tempo, sebagian besar penonton di panggung Garuda Land tampak melonjak-lonjak, mengoyangkan kepala, dan tidak berhenti berdansa ketika dua lagu itu dimainkan. Sorot lampu panggung yang seirama dengan beat lagu turut menambah keseruan di lantai dansa.
Sebelum Martin Garrix naik panggung Garuda Land, ada Yellow Claw turut meramaikan suasana festival musik Djakarta Warehouse Project atau DWP 2019. Ketika sirine panjang berdengung dan logo Yellow Claw muncul dari atas panggung, para penonton merangsek ke sisi depan untuk menyaksikan penampilan duo DJ asal Belanda itu dari jarak dekat.
Duo DJ asal Belanda, Yellow Claw, saat tampil pada festival musik Djakarta Warehouse Project atau DWP 2019 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat 13 Desember 2019. TEMPO | Bernadus Guntur
Penampilan pertama dibuka dengan lagu Untouchable. Penonton sontak bergemuruh sambil meneriakan panji-panji "Yellow Motherfu**ing Claw" secara bersamaan. Kemudian, lagu Do You Like Bass, Flags Up, We Can Get High, City on Lockdown dan beberapa single populer lainnya ikut berkumandang dari atas panggung.
Tak ketinggalan, lagu Till It Hurts yang dirilis pada tahun 2015 juga dimainkan bak peredam usai penonton digempur oleh beat-beat bertempo cepat secara terus menerus. Setelah itu, adrenaline penonton kembali dihajar dengan lagu Ocho Cinco.
Festival musik DWP 2019 diselenggarakan mulai Jumat sampai Minggu, 13 - 15 Desember 2019 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Pada hari kedua, Sabtu, 14 Desember 2019, akan ada sederet DJ internasional yang akan tampil pada perhelatan musik bergenre EDM ini, diantaranya Claptone, Cash Cash, Disclosure, dan Skrillex.
BERNADUS GUNTUR