Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seni

Mengingat Lagi Panggung Spesial Java Jazz 2018

Tiga penampil special, Daniel Caesar, Lauv, dan band rock asal Buffalo, Amerika Serikat Goo Goo Dolls menjadi magnet luar biasa Java Jazz Festival

11 Maret 2018 | 13.59 WIB

Band Goo Goo Dolls, saat tampil dalam panggung Java Jazz Festival yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, 4 Maret 2018. Band yang terbentuk pada 1986 itu tampil hampir dua setengah jam dalam Java Jazz Festival 2018. TEMPO/Amston Probel
Perbesar
Band Goo Goo Dolls, saat tampil dalam panggung Java Jazz Festival yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, 4 Maret 2018. Band yang terbentuk pada 1986 itu tampil hampir dua setengah jam dalam Java Jazz Festival 2018. TEMPO/Amston Probel

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Di hari raya jazz yang berlangsung pekan lalu, Java Jazz Festival memenuhi janji menyajikan ragam genre jazz dari akarnya. Sepuluh panggung utama yang disediakan diisi lebih dari 100 penampilan yang melibatkan 300-an musikus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Tiga hari tak sepi dari bunyi-bunyian, tetabuhan, tiupan flute, terompet, petikan gitar dan bass, dan tentunya nyanyian-nyanyian serta koor para penonton yang kerap menyanyi bersama. "Kami ingin Java Jazz menjadi wadah beragam jenis musik dan turunan jazz," ujar Dewi Gontha, Direktur Utama Java Festival Production, saat ditemui di acara konferensi pers Java Jazz pertama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Itu alasan penyelenggara menghadirkan banyak musikus dengan latar belakang jazz dalam range lebih luas.

Tiga penampil special, Daniel Caesar, Lauv, dan band rock asal Buffalo, Amerika Serikat Goo Goo Dolls pun menjadi magnet luar biasa. Meski para penontonnya kudu rogoh kocek tambahan khusus menonton aksi mereka di luar membeli tiket harian.

Sebagai ajang musik tahunan, besar, berskala internasional, mau tak mau penyelenggara kudu memperhatikan pasar penonton dalam skala luas. Pemilihan Daniel Caesar dan lauv misalnya, tentu sudah jelas guna menarik penonton milenial, remaja-remaja yang bisa saja seusia dengan lagu Iris milik Goo Goo Dolls yang sempat hits itu, atau bahkan belum lahir.

Maka sudah jelas, dari antrean penonton khusus ketiga aksi spesial ini, usianya bisa diterka. Untuk aksi Ashton Simmonds—nama asli Daniel Caesar—dan Ari Staprans Leff atau Lauv banyak penuhi barisan remaja. Ketiga panggung special ini sama-sama menimbulkan antrean panjang sekitar 1 jam sebelum tampil. Padahal dalam rentang itu, mereka bisa saja hilir mudik untuk menonton aksi musikus yang lain. Anstusiasme mengalahkan hal itu. Mereka rela berdiri mengantre, demi mendapat posisi menonton yang strategis.

Seperti apa aksi para pengisi panggung spesial Java Jazz Festival 2018 tersebut?

Penampilan penyanyi asal Kanada, Daniel Caesar di hari kedua panggung Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2018 di JIExpo Kemayoran, 3 Maret 2018. Daniel Caesar membawakan lagu Japanese, Get You, We Find Love dan Blessed. TEMPO/Nurdiansah

Daniel Caesar, tampil di hari kedua, Sabtu 3 Maret 2018. Dengan gaya khasnya, berpakaian sporty—sweater dan training abu beraksen oranye—Daniel Caesar memulai penampilan panggungnya dengan membawa lagu Japanese Denim. Usai membawakan beberapa lagu ia beraksi dengan ritual membakar sage—sejenis tanaman herbal dipercaya meghilangkan hawa negatif. Aksi membakar sage ini disebut sebagai aksi rutin yang kerap dilakukan Daniel di atas panggung.

Lagu-lagu seperti Best Part, Failed, West, Mei Roses, Transform, tak luput dari aksi panggungnya itu. Dan tentu mengundang para penonton yang didominasi perempuan kerap histeris dan berteriak menyanyikan lirik demi lirik lagu-lagu tersebut.

Aktris muda Prilly Latuconsina melontarkan puji atas aksi panggung pria berusia 22 tahun itu. "Daniel bagus banget, bagus banget, aku suka musik-musiknya dia, lagu-lagunya juga suka semua, aku sih seneng banget,” tutur Prilly malam itu.

Lantas bagaimana dengan aksi Lauv yang tampil esoknya? Tak jauh berbeda. Kehadiran pria kelahiran 1994 ini juga mengundang histeris para penonton perempuan.  “Saat sekolah saya pernah bermimpi ditonton banyak orang saat bernyanyi. Sekarang saya di sini di depan kalian yang jumlahnya sangat banyak terima kasih," ujarnya dari atas panggung.

Penyanyi asal Amerika Serikat, Lauv beraksi dalam Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2018 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 4 Maret 2018. Penyanyi bernama asli Ari Staprans Leff itu membawakan sejumlah lagu diantaranya lagu berjudul "Paris in the Rain" dan "I Like Me Better". TEMPO/Amston Probel

Beberapa kali Lauv mengucapkan rasa tak percaya melihat ratusan penonton memenuhi hall melihatnya bernyanyi. "Saya tak bisa berkata-kata melihat kalian begitu banyak. Saya bisa lihat kalian semua dari sini," katanya.

Ada sekitar 9 lagu yang ia bawakan saat itu. Paris in the Rain dan Comfortable, Lauv juga membawakan lagu Question, Easy Love, Adrenaline, Breathe, Getting Over You, I Like Me Better, dan The Other.

Aksi panggung special Lauv dilanjutkan oleh Goo Goo Dolls yang tampil di panggung yang sama beberapa jam kemudian. Grup musik  yang terbentuk tahun 1986 ini begitu produktif membawakan sekitar 20 buah lagu lama dan lagu barunya.

Vokalis Goo Goo Dolls, John Rzeznik, menyapa para penonto saat menyanyikan lagu di panggung Java Jazz Festival yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, 4 Maret 2018. Goo Goo Dolls membawakan lagu hits mereka seperti Iris, So Alive, Name, Black Balloon, Here Is Gone, Symphaty, Better Days dan Come To Me. TEMPO/Amston Probel

Lagu-lagu yang dibawakan grup musik yang terdiri dari John Rzeznik dan Robby Takac serta band pendukung ini di antaranya Over and Over, Big Machine, Slide, Rebel Beat, Here is Gone, Black Balloon, Sympathy, Smash, Bringing on the Light, Naked, So Alive, Name, Come to Me, Already There, Free of Me, Stay With You, Better Days, Broadway. Dari sekian lagu yang dibawakan, tentunya penonton menunggu-nunggu kapan lagu Iris yang menjadi soundtrack City of Angel dimainkan.

Goo Goo Dolls menyimpan lagu tersebut di deretan penutup aksi, lagu ke-19. Iris dimainkan pecahlah suasana hall. Semua penonton ikut bernyanyi, mengangkat ponsel tinggi-tinggi, mengabadikan momen tersebut. "Terima kasih masih bertahan di sini. Malam yang sungguh menarik. Saya harap bisa bertemu dengan kalian kembali secepatnya. Karena kalian semuanya yang ada di sini cantik," tutur John Rzeznik. Goo Goo Dolls pun memainkan Give a Little Bit lagu penutup. Aksi itu pun jadi penampilan penutup Java Jazz Festival 2018.

 

AISHA | THEA FATHANAH | TABLOIDBINTANG.COM

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus