Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Mengolok Para Pembelanja

Pameran Shopassion karya pelukis Sujarwo. Komedi satire tentang konsumerisme.

30 November 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

RATUSAN orang berjejal di depan pintu toko sebuah mal. Tulisan besar-besar terpampang: 50% OFF. Pengunjung saling merangsek supaya bisa masuk. Suasana ricuh, tapi mereka pantang mundur. Inilah Discount 50%. Lukisan kanvas ini ditampilkan dalam pameran tunggal Sujarwo bertema Shopassion di Philo Art Space, Kemang, Jakarta, 19 November sampai 4 Desember.

Seniman 45 tahun kelahiran Kendal, Jawa Tengah, ini tengah memotret gaya hidup orang di kota—atau lebih spesifik: Jakarta—untuk urusan berbelanja. Ia menangkap hal sehari-hari yang dengan mudah kita temui: toko barang bermerek yang banting harga hingga separuhnya, dua perempuan terhuyung-huyung menjinjing kantong berlabel aneka merek mahal, orang yang kepayahan menjejalkan tentengan yang tak cukup lagi di dalam mobil.

Bukalah surat kabar dan mampirlah ke mal kelas atas, maka kita bisa melihat apa yang dibuat Sujarwo memang nyata dan tak mengada-ada. Meski terkesan sinis dan mengolok-olok, sang seniman sebenarnya hanya mengangkat tema yang apa adanya. Misalnya gambar seorang perempuan yang membeli sebuah tas yang diberi judul No Problem with the Price. Ya, bagi segelintir orang, harga memang bukan masalah.

Shopassion sejatinya adalah kelanjutan dari pameran Sujarwo tahun lalu bertema Shopping Mall and Fashion. Sementara sebelumnya berkutat pada suasana di mal, ia kini berfokus pada aktivitas belanja. Keputusan membeli produk tak lagi didasari kebutuhan, tapi hasrat. Pesan ini tertangkap jelas dalam karya-karya yang dipamerkan.

Salah satu sudut pandang yang menggelitik dalam pameran ini adalah soal waktu. Ya, Sujarwo dengan jenaka menuangkan idenya tentang belanja yang tak kenal waktu. Kita ingat belakangan ada ”tradisi” baru pusat belanja buka hingga tengah malam di saat-saat tertentu. Beberapa lukisan yang menyinggung tema waktu, antara lain Berburu Waktu, Hari Belanja, All Day Shopping, dan Never Ending Shopping.

Tommy F. Awuy, kurator pameran ini, menyatakan sebenarnya konsep waktu yang diusung Sujarwo ini tak melulu waktu yang mekanis: menit, jam, hari, dan seterusnya. Ia bisa sangat subyektif bergantung pada kemauan kita. Misalnya, waktu tatkala menunggu keluarnya produk baru (new arrival). Bagi kalangan ini, ”Waktu adalah belanja dan tiada waktu tanpa belanja,” katanya.

Menurut Tommy, karya-karya Sujarwo mengantarkan kita ke sebuah kondisi pasar yang semarak oleh sosok-sosok yang siaga menelan semua produk yang ditawarkan. Shopping tak semata-mata kegiatan berbelanja, tapi mencampuradukkan aneka unsur. Ujung-ujungnya adalah konsumerisme.

Misalnya lukisan Tak Ada Hasrat Tertahan, tentang seseorang yang memaksa menjejalkan belanjaannya ke dalam mobil meski sudah jelas-jelas tak muat. ”Adegan ini seperti sebuah teater komedi satire yang sengaja mempertontonkan tidak klopnya nalar dengan hasrat memiliki,” kata Tommy.Dalam dua kali pameran tunggalnya, Sujarwo memang selalu mengangkat tema shopping ini. Sebelumnya, sejak 1980-an, ia telah puluhan kali terlibat dalam pameran bersama. Yang terbaru, antara lain, di Jakarta Jak Award 2008; Global Warming di Pasar Seni Ancol, Jakarta; dan S[Y]URE, juga di Philo Art Space.

Beberapa pameran terakhirnya memang bersentuhan dengan isu-isu kontemporer, misalnya pemanasan global. Begitupun dalam Shopassion kali ini. Meskipun terkesan ”sinis” dengan gemerlap kemewahan para pembelanja, Sujarwo sebenarnya juga membuka ruang interpretasi yang luas. Artinya, ia menyoroti tema yang jauh lebih luas daripada urusan shopping belaka.

Andari Karina Anom

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus