MASYARAKAT ilmu pengetahuan sosial kehilangan salah seorang pakarnya, Alfian. Pengamat politik yang juga ketua Asosiasi Ilmu Politik Indonesia itu mengembuskan napas terakhir pada hari Rabu, 25 November, dalam usia 52 tahun, di rumah sakit Henzzentrum, Oeynhausen, Jerman, setelah koma selama sebulan. Ia tak kunjung sadar setelah untuk kedua kalinya menjalani operasi jantung. Sebelum berangkat ke Jerman untuk berobat, almarhum yang juga menjabat ketua Departemen Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup, Energi, dan Sumber Daya Alam DPP Golkar itu baru saja dilantik sebagai anggota MPR periode 19931997. Nama Alfian selalu tampil dalam seminar atau diskusi mengenai masalahmasalah politik. Pendapatnya pun sering dikutip di berbagai penerbitan. Alfian yang kelahiran Solok, Sumatera Barat, ini memperoleh gelar sarjana mudanya di Universitas Nasional Jakarta, pada tahun 1962, kemudian melanjutkan studinya di University of Wisconsin, AS. Tahun 1964 meraih gelar MA, lima tahun kemudian ia menggondol gelar doktor dengan disertasi Islamic Modernism in Indonesian Politics: The Muhammadiyah Movement During the Dutch Colonial Period (19121942). Pada harihari terakhirnya sebelum sakit, ia masih mengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UI. Sebagai ilmuwan, ia menulis sejumlah buku, antara lain Militer dan Politik Hasil Pemilihan Umum 1955 untuk Dewan Perwakilan Rakyat TingkahLaku Politik di Asis Tenggara Politik, Kebudayaan dan Manusia Indonesia Komunikasi Politik dan Sistem Politik di Indonesia Beberapa Masalah Pembaruan Politik di Indonesia Perubahan Politik Indonesia. Dua buku yang terakhir merupakan bacaan utama para mahasiswanya di FISIP UI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini