Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Obituari

Meninggal Dunia

Perintis politik terbuka di dpr, jenderal (purn) daryatmo meninggal dunia di jakarta tanggal 6 des. 1992. sekilas profil dan karier daryatmo.

2 Januari 1993 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEORANG jenderal yang berhasil membuka pintu DPR bagi rakyat kecil telah berpulang ke Rahmatullah. Ia adalah Jenderal (Purn) Daryatmo, yang meninggal dalam perjalanan ke RS Pertamina, Jakarta, Minggu siang 6 Desember, dalam usia 67 tahun. Ketua DPR/MPR RI periode 19781982 ini meninggalkan seorang istri dan tiga anak. Beberapa jam sebelumnya ia masih tampak sehat. Usai makan siang, Daryatmo merasa tak enak badan, kemudian pernapasannya sesak dan tak sadarkan diri. Dalam dua tahun terakhir ini Daryatmo yang kelahiran Solo ini memang selalu sakitsakitan. Ia praktis lebih banyak tinggal di kamar tidur. Ia juga pernah dirawat di rumah sakit selama tujuh bulan karena mengidap diabetes dengan komplikasi yang menyerang jantungnya. Boleh dibilang ia melanjutkan pendahulunya, Adam Malik, yang mempraktekkan salah satu kehidupan berdemokrasi: membuka pintu DPR bagi pengaduan rakyat. ''Politik pintu terbuka'' itu akhirnya menjadi semacam tradisi, sehingga setiap orang dapat dengan leluasa menghubungi wakilwakil mereka untuk mengadu. Dalam banyak hal, upaya seperti itu ternyata amat efektif -- setelah sebelumnya orang terbentur pada birokrasi atau masalahnya tak kunjung terselesaikan di lembagalembaga tertentu. Kariernya sebagai militer, bersamaan dengan meletusnya revolusi bersenjata di tahun 1945, ketika ia bergabung dalam Barisan Keamanan Rakyat (BKR). Ketika BKR menjadi Tentara Keamanan Rakyat, ia tampil sebagai komandan batalyon. Dalam organisasi yang menjadi cikalbakal Tentara Nasional Indonesia itu ia kebetulan bertugas di bagian ''R'' (rahasia) yang berarti juga di bagian intelijen. Belakangan ia menduduki beberapa posisi strategis dan dalam situasi yang genting pula. Beberapa saat sebelum duduk di Senayan, ia dipercayai memegang jabatan yang sangat strategis, yaitu kepala staf Kopkamtib. Pada waktu PRRI pecah di Sumatera Barat, misalnya, ia menjadi Kepala Staf Operasi 17 Agustus yang menangani pemberontakan itu. Dan menjelang pemberontakan G30SPKI ia sudah harus menangani pengacauan yang dilakukan oleh anggotaanggota Barisan Tani IndonesiaPKI di Sumatera Utara yang dikenal dengan Peristiwa Bandar Betsy. Ketika itu ia menjadi Pangdam II Bukit Barisan. Boleh dibilang ia juga merupakan salah seorang peletak dasar doktrin Tri Ubaya Cakti, yang antara lain memantapkan dwifungsi ABRI. Doktrin tersebut dirumuskan pada tahun 1967 di Bandung dalam Seminar Angkatan Darat yang sangat terkenal itu, yang antara lain dipimpin oleh Daryatmo. Tahun 1973 Daryatmo yang sempat mengenyam pendidikan kemiliteran di Kansas (AS) dan Seskoad Bandung itu kembali melaksanakan tugas yang sangat strategis. Daryatmo ditunjuk oleh Presiden Soeharto menjadi ketua sebuah panitia beranggotakan 22 orang untuk merumuskan bahanbahan menjelang SU MPR. Panitia itu disebut dengan mengambil namanya, ''Panitia Daryatmo''. Soeharto dan Daryatmo memang samasama Angkatan 45 yang dibesarkan dalam kancah revolusi. Ketika Daryatmo menjadi komandan batalyon BKR/TKR, Soeharto menjadi komandan brigadenya. Belakangan mereka bertemu ketika samasama menumpas pemberontakan Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan. Sejak tidak lagi menjabat ketua DPR/MPR, ia berwiraswasta antara lain bergabung dalam Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI). Dan seharihari Daryatmo mengisi waktu luangnya dengan bermain golf atau orhiba alias ''olah raga hidup baru''.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus