Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Film

Menjelang Tayang Pengepungan di Bukit Duri. Serba-serbi Film Ini

Sutradara Joko Anwar berharap Pengepungan di Bukit Duri bisa menjadi bahan diskusi mengenai kondisi sosial

14 April 2025 | 17.25 WIB

Pengepungan di Bukit Duri. Foto: Instagram Joko Anwar.
Perbesar
Pengepungan di Bukit Duri. Foto: Instagram Joko Anwar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

FILM terbaru garapan sutradara Joko Anwar yang berjudul Pengepungan di Bukit Duri akan tayang di bioskop pada 17 April 2025. Joko Anwar membuat film bergenre aksi thriller dengan mengangkat keresahan sosial mengenai dunia pendidikan. Film ke-11 Joko Anwar ini bekerja sama dengan studio Hollywood, Amazon MGM Studios, dan dibintangi Morgan Oey, Omara Esteghlal, Hana Pitrashata Malasan, Satine Zaneta Farandika, Fatih Unru, Florian Rutters, Dewa Dayana sebagai Gery, dan Sandy Pradana.

Bahan Diskusi

Pada Kamis, 10 April 2025, sutradara Joko Anwar berharap agar filmnya bisa menjadi bahan diskusi masyarakat mengenai kondisi sosial. "Maaf kalau saya bilang filmnya tidak menghibur. Tapi gampang untuk diikuti sehingga apa yang coba kita sampaikan memantik percakapan tadi bisa sampai ke banyak orang," kata Joko Anwar dikutip dari Antara

Pengepungan di Bukit Duri bukan sekadar plot tayangan aksi menegangkan, melainkan juga ajakan reflektif untuk membuka ruang diskusi dan menghadapi kenyataan sosial yang kerap dihindari.

Latar belakang cerita yang diangkat dalam film ini proyeksi dari kondisi sosial yang dekat dalam kehidupan sehari-hari. “Kalau kita tidak berubah, kalau kita terus menghindari percakapan penting, maka kita sedang menuju ke sana. Kita sering menghindari hal-hal sulit, seperti trauma, kekerasan, ketimpangan sosial. Tapi luka itu tidak akan hilang hanya dengan dilupakan,” ujarnya. 

Pandangan Para Pemeran

Menurut Morgan Oey pemeran karakter Edwin, film ini relevan dengan isu trauma turun-temurun. “Ternyata efek dari kejadian masa lalu itu benar-benar generational. Dan budaya kekerasan itu juga masih sangat relate. Dari zaman saya sekolah sampai sekarang masih terus ada. Kita bahkan bisa lihat sendiri lewat media sosial,” kata Morgan setelah pemutaran film Pengepungan di Bukit Duri di Jakarta, Kamis, 10 April 2025. 

Ia menuturkan, peran Edwin memperlihatkan keresahan terhadap kekerasan yang terus menghantui remaja karena akar persoalannya begitu kompleks.

Omara N. Esteghlal yang berperan sebagai Jefri menyoroti sikap pasrah dalam masyarakat terhadap sistem yang sudah rusak. Ia menyoroti kecenderungan masyarakat untuk menyalahkan keadaan, namun enggan bertanggung jawab sebagai bagian dari sistem.

Hana Malasan yang memerankan Guru Diana memandang peran ini begitu dekat dengan kehidupannya. Keresahan dia terhadap dunia pendidikan sudah lama, terutama soal guru yang kerap dijadikan kambing hitam dalam berbagai permasalahan pendidikan. Melalui karakter Diana, ia merasa dapat menyuarakan keresahan para pendidik yang selama ini terbungkam. 

Inspirasi

Saat kunjungannya ke Antara Heritage Center di Jakarta Pusat, Senin, 10 Maret 2025, Joko Anwar mengatakan film ini mengenai kegelisahan pribadi. "Kegelisahan bahwa nyatanya pendidikan belum menjadi prioritas utama di Indonesia, yang implikasinya besar sekali ke seluruh sendi kehidupan bangsa," kata Joko. Ia mengatakan, Pengepungan di Bukit Duri menyampaikan pesan pentingnya untuk segera menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama. 

Menurut dia sekolah bukan hanya tempat untuk belajar mengajar, tapi juga untuk membentuk karakter termasuk etika dan moral.  Ia memandang banyak anak muda menghadapi masalah dalam kehidupan keluarga maupun lingkungan, namun tidak memiliki saluran yang aman dan sehat untuk menyalurkan rasa frustrasi. "Budaya kekerasan yang ada di masyarakat kita adalah akibat dari kegagalan sistem dalam memberikan cara yang lebih sehat untuk menanggulangi kekecewaan," tuturnya.

Sinopsis

Pada 2027, Indonesia digambarkan berada di ambang kehancuran akibat diskriminasi dan kebencian sosial yang meluas. Di tengah situasi genting ini, Edwin guru pengganti (diperankan Morgan Oey) menerima tugas mengajar di SMA Duri dengan harapan menemukan keponakannya yang hilang.

SMA Duri bukan sekolah biasa, institusi ini dikenal sebagai tempat bagi siswa-siswa bermasalah. Ketegangan di sekolah tersebut cepat berubah menjadi kekerasan brutal. Edwin bersama guru lain bernama Diana harus berjuang untuk bertahan hidup di tengah kekacauan yang melanda sekolah dan kota. Melalui narasi yang intens, Pengepungan di Bukit Duri mengeksplorasi pertarungan moral antara kebaikan dan kejahatan dalam situasi ekstrem.

Laili Aira, Putri Safira Pitaloka, Adinda Jasmine turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Film Pengepungan di Bukit Duri  Tayang pada 17 April 2025

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus