Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
IA tiba agak terlambat di Kedai Tempo, Utan Kayu, Jakarta Timur, siang itu. Air muka di balik berewok pirangnya yang cukup lebat tampak kecut. Semua ini di luar adatnya yang hampir selalu datang lebih awal, menunggu saya sambil ngopi dan mengisap cangklong kayu pangkal akar melati. Wajahnya pun biasanya semringah.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Berpulangnya Sang Perawat Sejarah"