Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Masmimar Mangiang menghabiskan sebagian besar usianya sebagai jurnalis dan dosen. Ia berkali-kali berhadapan dengan kekuasaan.
Sejak muda, hidup Masmimar dipenuhi upaya menegakkan kritik dan pengawasan terhadap kekuasaan.
Masmimar memilih meninggalkan kuliah hukum karena godaan jurnalisme lebih menarik baginya.
BELUM lama memegang mikrofon, suara Masmimar Mangiang tiba-tiba bergetar. Terlihat ia berupaya keras menahan perasaan. Bang Mimar—begitu saya biasa menyebut—akhirnya kalah. Air matanya mengalir, suaranya makin berat sebelum akhirnya kata-kata hilang sepenuhnya. Yang muncul sesenggukan, disusul pecahnya tangis yang terdengar jelas hingga ke sudut ruangan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo