Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Pendongeng Indonesia Rona Mentari Tampil di Oxford Storytelling Festival 2024

Rona Mentari menjadi satu-satunya pendongeng dari Indonesia yang tampil di Oxford Storytelling Festival 2024

25 Agustus 2024 | 14.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rona Mentari menjadi satu-satunya pendongeng dari Indonesia yang tampil di Oxford Storytelling Festival 2024. Di acara yang berlangsung pada 23-25 Agustus 2024 di Waterperry House, Oxford, Inggris ini Rona menyajikan empat cerita rakyat dalam satu tema besar The Source of Love From Indonesian Folktale. Keempat dongeng yang dituturkan Rona dalam festival tersebut adalah Mananamakrdi dari Papua, Suwidak Loro adalah dongeng dari Jawa Tengah, Putri Mandalika dari Lombok, dan Joko Kendil, Yogyakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rona diundang menjadi salah satu pendongeng di Oxford Storytelling Festival 2024 ini berkat mendapat rekomendasi dari direktur The International School of Storytelling di bawah Emerson College, tempat Rona belajar mendongeng pada 2018. Pendiri Rumah Dongeng Mentari ini berkesempatan untuk tampil mendongeng dalam dua sesi dan salah satunya adalah di panggung utama. “Antusiasme penontonnya cukup tinggi. Bisa dibilang saat itu aku orang Asia satu-satunya yang jadi penutur,” tutur Rona kepada Tempo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sesi mendongengnya ditargetkan untuk penonton berusia 10 tahun ke atas. Di festival ini menurut dia memang penontonnya rata-rata orang dewasa. “Penonton banyaknya orang dewasa, ada beberapa puluh anak yang datang, di sesiku banyaknya berusia 20 tahun ke atas.”

Selain tertarik dengan dongeng-dongeng yang dibawakan Rona, para penonton juga tertarik dengan gaya berceritanya yang unik karena mengombinasikan unsur musikal dalam mendongeng. “Mereka antusias mungkin karena folktale yang kusampaikan khas Indonesia dan aku memakai gitar untuk bernyanyi juga,” kata perempuan kelahiran Yogyakarta, 23 September 1992.

Bahkan menurut dia, usai pementasannya berakhir, para penonton menghampirinya. “Mereka menyampaikan apresiasi dan memuji, ada yang menyampaikan pernah berkunjung ke daerah yang salah satu dongengnya kubawakan, ada juga yang mendekat untuk melihat baju tenun yang kupakai saat pentas.”

Oxford Storytelling Festival merupakan acara tahunan yang mempertemukan para penutur untuk berkumpul bersama menenun keajaiban melalui cerita, puisi, dan lagu. Tahun ini festival tersebut mengusung tema ‘AIR’ namun menurut Rona para penutur dibebaskan untuk mengemas cerita mereka dengan cara apa saja. Oxford Storytelling Festival 2024 juga menampilkan Jan Blake, Dawn Ellis, Lucas Davey, Mobius Loop, Helian Band, Joanna Hruby, Childrens Forest, Charlotte Mabon, The Butterfly Wheel, School of Storytelling, Oxford Community Goddess Temple, Theatre of The Ancients, Corinne Harragin, Marcus Pibworth, Tom Morley, dan Jo Blake. Kehadiran Rona dalam festival ini menurut dia turut didukung Indonesia, PT Paragon Corp, dan juga Kedutaan Besar Republik Indonesia di London.

Aisha Shaidra

Aisha Shaidra

Bergabung di Tempo sejak April 2013. Menulis gaya hidup dan tokoh untuk Koran Tempo dan Tempo.co. Kini, meliput isu ekonomi dan bisnis di majalah Tempo. Bagian dari tim penulis liputan “Jalan Pedang Dai Kampung” yang meraih penghargaan Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020. Lulusan Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus