Perankan Tokoh Putus Asa di Film Kembang Api, Ringgo Agus Rahman Kenang Masa Terpuruk

TEMPO.CO, Jakarta - Aktor, Ringgo Agus Rahman mendapatkan peran menantang di film Kembang Api, yang akan tayang di bioskop Indonesia mulai 2 Maret 2023. Di film remake dari film Jepang berjudul 3ft Ball & Soul karya sutradara Yoshio Kato ini, ia berperan sebagai dokter yang ingin bunuh diri. Menurut Ringgo, karakter ini pernah dialaminya di dunia nyata.

Menurut Ringgo, ia pernah mengalami fase terberat dalam hidupnya. "Kalau ditanya kapan fase terberat dalam hidup gue sampai hampir putus asa, kayaknya tahun 2011 sampai 2012,"  kata dia dalam siaran pers yang diterima Tempo pada Sabtu, 18 Februari 2023.

Runtutan Kehilangan dalam Hidup Ringgo Agus Rahman

Saat itu, suami dari Sabai Morscheck ini mengaku kehilangan apa yang ia miliki. "Pertama harta gue hilang, terus orang yang paling gue sayangi di dunia ini, nyokap gue meninggal. Enggak lama dari itu, hubungan gue dengan pacar selesai. Setelah itu, mobil satu-satunya yang gue punya kebanjiran, terakhir modal untuk bekerja, badan ini, mengalami patah kaki. Semua yang gue punya, sayang, jaga, hilang pada saat itu. Sebagaimana terpuruknya, bingung aja mau menjalankan hidup ini bagaimana," ujar mantan kekasih aktris, Revalina S. Temat ini menuturkan. 

Ringgo mengaku, saat itu ia ingin mengakhiri hidup, tapi takut untuk bunuh diri. "Kalau dalam masa keterpurukan itu, setiap bangun tidur kecewa. Berharap enggak bangun-bangun lagi. Karena, pas bangun kenyataannya gini lagi. Tapi kalau mau melakukan bunuh diri, ya enggak berani," ucap ayah dua anak ini menuturkan.

Tapi ia beruntung bisa melalui masa-masa gelap itu, meski diakuinya tidak mengetahui bagaimana akhirnya bisa keluar dari semua itu. "Yang gue ingat, terpuruk, lama kelamaan lupa, dan ternyata baik-baik saja. Gue milih hidup aja deh. Bukan gue sendiri yang bikin keadaan seperti ini. Yang kuasa yang kasih kesempatan untuk bangkit," katanya.

Ia pun berpesan, agar tetap mencari jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah hidup. "Mudah-mudahan, tidak ada terbesit sekalipun rasa putus asa. Mungkin lo berpikirnya gampang kali ya, putus asa, akhiri hidup, selesai. Coba pikirin ulang, cari orang yang ahli untuk menangani masalah mental lo, dan jangan pernah meremehkan kondisi orang-orang yang mentalnya terganggu," kata dia.