Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sosok

Peringatan Nuzulul Quran, Jokowi: Jangan Ada yang Merasa Lebih Suci

Pada pidato peringatan Nuzulul Quran. Presiden Jokowi menyatakan keanekaragaman merupakan ketetapan dari Allah SWT.

20 April 2022 | 02.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato saat acara penyerahan zakat kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di Istana Negara, Jakarta, Selasa 12 April 2022. Presiden Jokowi mengatakan bahwa berzakat merupakan kewajiban umat Islam untuk berbagi rezeki dan berbagi kebahagiaan dengan saudara sebangsa dan setanah air, terutama para mustahik. FOTO/Biro Pers Sekretariat Presiden-Kris

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut salah satu keistimewaan bulan Ramadan adalah hari Nuzulul Quran, peristiwa diturunkannya Al Quran. Kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW ini, kata dia, menjadi petunjuk bagi kehidupan manusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Alquran merupakan mukjizat dari Allah SWT yang tidak ada keraguan di dalamnya," kata kepala negara ini dalam peringatan Nuzulul Quran Tingkat Kenegaraan Tahun 1433 Hijriah, Selasa, 18 April 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Alquran, kata Jokowi, adalah petunjuk dan pembeda antara yang hak dan yang batil. Sebagai peringatan, rahmah, penjelas, dan berita gembira. "Bahkan sebagai obat bagi hati yang sedang duka dan sakit," ujarnya.

Berikutnya, Jokowi menyebut Alquran menegaskan bahwa keanekaragaman yang terjadi pada berbagai makhluk tuhan merupakan sunatullah. Sebuah ketetapan dan skenario Allah SWT.

Sehingga, Jokowi menyebut keberagama ini harus terus dijaga dan dikelola dengan baik. Sehingga muncul dialog yang sehat dengan semangat saling melengkapi, memperkaya satu sama lain, dan berlomba-lomba dalam kebajikan.

Semua pihak, kata dia, juga harus menyadari kalau masing-masing elemen bangsa yang beraneka ragam memiliki kebaikan dan kelebihannya. Untuk itu, Ia berharap jangan sampai ada di antara masyarakat yang merasa lebih dari yang lain.

"Merasa lebih baik dari yang lain, atau bahkan lebih suci dari yang lain. Kita mungkin berbeda dari yang lain, tapi bukan berarti kita merasa lebih dari yang lain," kata dia.

Kebaikan yang muncul dari semua pihaklah yang perlu dikedepankan. Untuk itu, Jokowi mengajak umat Islam menjadikan peringatan Nuzulul Quran sebagai momen memperkuat kebersamaan dalam keberagaman.

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus