Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Film

Pesan Sosial dari Lagu-lagu Mendiang Titiek Puspa

Kupu-kupu Malam dan Pantang Mundur merupakan beberapa lagu mendiang Titiek Puspa yang mengandung pesan sosial yang kuat.

13 April 2025 | 08.41 WIB

Titiek Puspa di rumahnya, Jakarta, 1993. Dok Tempo/ Rully Kesuma
Perbesar
Titiek Puspa di rumahnya, Jakarta, 1993. Dok Tempo/ Rully Kesuma

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi legendaris Titiek Puspa meninggal dunia pada Kamis, 10 April 2025, pukul 16.30 WIB. Titiek Puspa dikenal sebagai salah satu penyanyi dan pencipta lagu legendaris. Sang maestro dikenal dengan suara emasnya dan kekuatan lirik lagu yang penuh makna serta kepekaan sosial yang tinggi. Berikut beberapa lagu mendiang Titiek Puspa yang mengandung pesan sosial yang kuat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

1. Perempuan Malam dengan Empati dan Keberanian

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pesan sosial yang disampaikan Titiek ini tersalurkan melalui lagu Kupu Kupu Malam. Dikutip dari dari Antara, lagu Kupu Kupu Malam menjelma menjadi salah satu lagu populer dari legendaris musik Indonesia tersebut. Melodi dan lirik lagu ini selalu dikenang oleh para pendengar musik Indonesia. Lagu yang dirilis pada 1997 ini telah menjadi karya ikonik dari sang penyanyi.

Dalam sebuah kesempatan, Titiek pernah mengungkapkan bahwa lagu Kupu Kupu Malam diciptakan berdasarkan kisah nyata. Sang Maestro menceritakan bahwa dia pernah bertemu dengan wanita malam yang menjalani pekerjaan tersebut karena keterpaksaan. Wanita tersebut adalah seorang istri yang ditinggalkan suaminya dan terjerat hutang, sehingga dengan terpaksa menjajakan tubuhnya demi bertahan hidup dan mencari nafkah anaknya.

2. Lagu Jenaka tetapi Berisi Renungan tentang Hal yang Menarik

Lewat lagu Apanya Dong, Titiek Puspa mengajak pendengar menikmati lagu yang ceria dan lucu. Lagu ini dirilis pada era 1980-an, saat banyak lagu Indonesia cenderung melankolis. Titiek merasa bahwa genre tersebut tidak cocok untuknya karena ia lebih suka suasana yang bahagia.

Lagu ini awalnya ditulis untuk penyanyi Euis Darliah atas permintaan sebuah perusahaan. Lagu ini membantu Euis Darliah meraih popularitas yang tinggi. Dengan lirik yang humoris dan melodi yang ceria, lagu ini mengajak pendengar untuk merenungkan apa yang membuat seseorang begitu menarik.

Namun ketertarikan itu harus ditahan karena gengsi untuk mengungkapkannya terlebih dahulu. Meskipun berusaha bersikap tenang dan pergi, orang yang menarik hatinya selalu berusaha mencuri pandang.

3. Perjuangan Indonesia dengan Makna Mendalam

Selain lagu-lagu ceria dan lucu, Titiek Puspa juga pernah merilis lagu yang menggambarkan perjuangan Indonesia dengan makna yang dalam. Lagu Pantang Mundur yang dirilis pada 1963, sering diputar dalam berbagai acara peringatan hari besar nasional, termasuk lomba paduan suara untuk merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.

Memiliki lirik yang menyentuh, lagu ini menggambarkan keteguhan hati seorang istri yang melepas suaminya pergi berperang demi membela negara. Lagu ini ditulis oleh Titiek Puspa saat ia masih berada di Irama Records. Sudarwati, yang lebih dikenal sebagai Titiek Puspa, adalah sosok legendaris di dunia hiburan Indonesia.

Inspirasi untuk lagu ini berasal dari perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kembali Irian Jaya. Titiek, yang sudah lama berkecimpung di dunia seni sejak era Presiden Soekarno, berhasil menggambarkan dengan kuat perasaan haru dan semangat juang yang dirasakan oleh keluarga para pejuang, terutama para istri tentara.

4. Kebersamaan dan Kebahagiaan dalam Hidup

Memiliki nuansa ceria dan penuh semangat, lagu Dansa Yok Dansa mengajak pendengar untuk bersenang-senang dan merayakan hidup melalui tarian. Meskipun terdengar ringan, lagu ini menyampaikan pesan positif tentang kebersamaan dan kebahagiaan.

Lagu ini cocok untuk semua orang, tanpa memandang usia atau jenis kelamin. Dansa Yok Dansa juga dinyanyikan oleh dua musisi dari generasi berbeda, yaitu The Rollies dan Glenn Fredly, dengan sentuhan musik jazz. Selain itu, lagu ini pernah menjadi soundtrack untuk salah satu acara menari di Indonesia.

Michelle Gabriela, Annisa Firdausi, dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus